Menurut guru besar hukum internasioal Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana, kunjungan Pelosi sudah dapat dipastikan akan memperuncing ketegangan antara Tiongkok dan AS, yang dikhawatirkan dapat menganggu stabilitas keamanan kawasan.
"Oleh karenanya, Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri perlu membuat pernyataan yang menyayangkan kunjungan tersebut. Hal ini karena cepat atau lambat, Indonesia akan terdampak oleh ketegangan antara AS dan Tiongkok," ucapnya.
Hikmahanto menyebutkan bahwa Indonesia menyayangkan kunjungan tersebut karena tiga alasan.
"Pertama, AS tidak henti-hentinya melakukan provokasi di sejumlah kawasan, dan terakhir di Eropa saat menyambut keinginan Ukraina untuk menjadi anggota baru NATO. Ini yang memunculkan kekhawatiran Rusia hingga Rusia melakukan operasi militer khusus terhadap Ukraina," ujar rektor Universtas Jendera A. Yani itu.
Kedua, lanjut Hikmahanto, AS melakukan kebijakan luar negeri standar ganda. Di satu sisi mengecam langkah Rusia yang mengakui Luhantsk dan Donetsk yang memisahkan diri dari Ukraina, namun saat ini -- melalui kunjungan Polesi -- AS seolah mendukung Taiwan untuk memisahkan diri dari Republik Rakyat Tiongkok.
"Terakhir, kunjungan Pelosi dapat berdampak pada Tiongkok bersekutu dengan Rusia untuk melawan kebijakan luar negeri AS yang provokatif. Konsekuensinya, keamanan dunia akan terpengaruh. Bahkan perang di Ukraina akan berlangsung lebih lama lagi, termasuk penderitaan rakyat Ukraina," pungkas Hikmahanto.
Baca: Tiongkok Peringatkan 'Konsekuensi Serius' atas Kunjungan Pelosi ke Taiwan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News