Memenuhi undangan Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah,-yang saat ini memegang keketuaan ASEAN,- PM Chinh akan berpartisipasi dalam pertemuan Sabtu 24 April 2021. Ini adalah perjalanan luar negeri pertama dari PM Chinh sejak terpilih sebagai perdana menteri pada 5 April lalu.
Baca: Sekjen PBB: Peran ASEAN Sangat Penting dalam Hadapi Krisis di Myanmar.
Bertempat di Sekretariat ASEAN, pertemuan akan membahas situasi di Myanmar dan juga isu lain seperti covid-19 dan isu keamanan non-tradisional.
Delegasi PM Chinh juga akan disertai oleh Menteri Luar Negeri Bui Thanh Son, Menteri Kepala Kantor Pemerintahan Tran Van Son. Kemudian ada pula Deputi Menteri Perencanaan dan Investasi Tran Quoc Phuong dan Wakil Menlu yang juga Ketua Pertemuan Pejabat Senior Vietnam untuk ASEAN, Nguyen Quoc Dung.
Pertemuan khusus ini dilakukan atas inisiasi Presiden Joko Widodo yang melihat situasi di Myanmar makin memprihatinkan.
Namun Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha tidak dapat hadir, karena menangani kasus covid-19 yang meningkat di kedua negara itu.
Pemimpin kudeta Min Aung Hlaing akan melakukan perjalanan ke Indonesia untuk menghadiri KTT tersebut. Ini merupakan dalam perjalanan luar negeri pertamanya sejak kudeta 1 Februari yang melengserkan kekuasaan Aung San Suu Kyi.
Keterlibatannya telah membuat marah para aktivis, kelompok hak asasi manusia, dan pemerintahan bayangan anggota parlemen Myanmar yang digulingkan. Para aktivis juga mendesak agar Pemerintah Nasional Bersatu (NUG) yang menjadi tandingan junta, untuk diundang dalam pertemuan ini.
“Negara-negara ASEAN menyadari harapan internasional untuk memberikan hasil konkret dari pembicaraan tersebut,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Tanee Sangrat dalam konferensi pers online, Kamis, yang dikutip Channel News Asia, Jumat 23 April 2021.
"Sekarang tergantung pada anggota keluarga ASEAN termasuk Myanmar untuk menjaga persatuan dan kredibilitas ASEAN," ujar Tanee.
Ada beberapa seruan agar Myanmar dikeluarkan dari blok tersebut, yang umumnya memiliki pendekatan lepas tangan ketika menyangkut urusan internal anggotanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News