Dilansir dari laman Global News pada Selasa, 9 Februari 2021, seorang dokter di Naypyidaw mengonfirmasi adanya pasien yang terkena peluru tajam di kepala. Korban masih berada dalam kondisi kritis, dan kemungkinan besar tidak akan selamat.
Dalam sebuah video di media sosial, korban terlihat sedang berunjuk rasa bersama para demonstran lainnya di hadapan polisi antihuru-hara. Video juga memperlihatkan momen saat polisi menembakkan meriam air dan juga peluru.
Perempuan tersebut, yang datang ke lokasi protes dengan mengenakan helm sepeda motor, tiba-tiba terjatuh. Serangkaian foto di media sosial memperlihatkan lubang di bagian helm, yang diyakini diakibatkan peluru tajam polisi.
Sementara itu dalam laporan di televisi pemerintah Myanmar, dilaporkan adanya sejumlah polisi yang terluka saat membubarkan demonstran.
MRTV dalam berita malamnya mengatakan, "sebuah truk polisi telah dihancurkan pada demonstrasi di Mandalay". Televisi pemerintah itu menunjukkan rekaman akibat demonstrasi, termasuk polisi yang terluka yang dikatakan telah bertindak sesuai hukum.
Ribuan demonstran turun ke jalanan kota-kota besar dan kecil di Myanmar dalam menentang kudeta yang terjadi pada 1 Februari lalu. Kudeta itu menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin Aung San Suu Kyi.
Militer Myanmar atau Tatmadaw mengatakan, kudeta harus dilakukan karena pemerintah Myanmar tak kunjung menginvestigasi dugaan kecurangan pada pemilu 2020.
Baca: Televisi Myanmar Sebut Anggota Polisi Terluka oleh Pedemo Agresif
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News