"Indonesia telah memfasilitasi dibukanya kembali komunikasi dan konsultasi dengan berbagai stakeholders agar AHA Center dapat menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang memerlukannya, tanpa memandang latar belakang, suku, agama dan orientasi politik," kata Menlu Retno.
Ia mengatakan, dengan difasilitasi Indonesia, AHA Center telah berhasil melakukan konsultasi dengan beberapa stakeholders yang sebelumnya belum dapat dilakukan.
"Dengan demikian terdapat pergerakan mengenai akses yang diberikan kepada AHA Center," sambung Menlu Retno.
Menurutnya, lewat komunikasi dapat menjangkau lebih banyak stakeholders. Hal tersebut masih diperlukan sambil mulai mempersiapkan pengiriman bantuan kemanusiaan tersebut.
"Terdapat pergerakan dari sisi akses yang diberikan kepada AHA Center agar dapat menjangkau stakeholders yang lebih luas lagi," ujarnya.
Retno juga memaparkan peran Indonesia dalam menangani isu Myanmar, selama tiga bulan menjabat sebagai ketua ASEAN. Salah satunya dengan bertemu para utusan khusus, termasuk dari Sekjen PBB untuk Myanmar.
"Dari pendekatan kita dengan semua utusan khusus, tampak bahwa dukungan terhadap keketuaan Indoensia, sentralitas ASEAN, dan 5PC tampak sangat kuat," pungkas Menlu Retno.
Baca juga: Indonesia Minta Tindak Kekerasan di Myanmar Dihentikan
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News