Mantan menteri luar negeri Marty Natalegawa berbicara kepada awak media di Jakarta, Senin, 13 Februari 2023. (Medcom.id / Marcheilla Ariesta)
Mantan menteri luar negeri Marty Natalegawa berbicara kepada awak media di Jakarta, Senin, 13 Februari 2023. (Medcom.id / Marcheilla Ariesta)

Butuh Aksi, ASEAN Jangan Tunggu Junta Myanmar Implementasi 5 Poin Konsensus

Marcheilla Ariesta • 13 Februari 2023 19:33
Jakarta: Lima Poin Konsensus (5PC) masih sangat relevan untuk membantu menyelesaikan konflik Myanmar. Namun, ASEAN tetap harus berbuat banyak dalam implementasi konsensus tersebut.
 
"Saya kira 5PC ASEAN itu penting bukan hanya dari segi substansi, tapi juga dari segi kenyataan bahwa ini sebenarnya mengikat tangan junta," kata mantan Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa di Jakarta, Senin, 13 Februari 2023.
 
5PC, lanjut Marty, merupakan kesepakatan bersama para pemimpin ASEAN yang bersifat mengikat junta Myanmar. Hal ini memungkinkan ASEAN untuk meminta pertanggungjawaban mereka untuk mengimplementasikannya.

"Tidak cukup bagi kita berharap dan menunggu tindakan dari pihak junta Myanmar, karena sebenarnya banyak langkah-langkah yang bisa dilakukan ASEAN untuk bisa menggerakkan pelaksanaan 5PC ini," sambung Marty.
 
Ia mencontohkan, penghentian kekerasan yang merupakan poin pertama 5PC. Di poin pertama ini, ASEAN dapat mengirim tim monitor atau melakukan pemantauan seberapa jauh komitmen tersebut dilaksanakan.
 
ASEAN, kata Marty, bisa mendorong Dewan Keamanan PBB untuk memberikan suatu otorisasi untuk menciptakan kapasitasnya dalam memonitor pelaksanaan poin 5PC tersebut. Marty juga menambahkan perlunya dialog antara pihak-pihak terkait di Myanmar.

Isolasi Zona Nyaman Junta Myanmar

Menurut Marty, tidak diundangnya junta Myanmar ke KTT ASEAN memang perlu dilakukan untuk menunjukkan sikap ASEAN terhadap isu ini. "Namun faktanya, itu membuat mereka tidak bisa dimintai pertanggungjawaban, karena mereka keenakan," terang Marty.
 
Justru, katanya, bagi junta Myanmar isolasi merupakan zona nyaman mereka. "Mereka dikucilkan justru tenang-tenang saja," sambungnya.
 
Saat ini, menurut Marty, perlu ada suatu upaya untuk membuat junta Myanmar berpikir bahwa ketidakhadirannya di pertemuan ASEAN mengancam eksistensi mereka. Marty menyarankan, agar kursi kosong ASEAN itu sekarang diisi National Unity Government (NUG) yang merupakan pemerintah bayangan dari masyarakat sipil.
 
"Itu kan pasti akan membuat junta mikir lagi bahwa ada konsekuensi dari yang mereka lakukan," ujarnya.
 
"Jadi sebenarnya ada langkah-langkah yang bisa ASEAN lakukan, komunikasi terbuka, langsung ke pihak-pihak demokrasi di Myanmar," sambung Marty.

Indonesia Usulkan Rencana Implementasi 5PC

Indonesia mengusulkan untuk merundingkan Rencana Implementasi Lima Poin Konsensus (5PC) Myanmar. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, rencana ini mendapat dukungan dari para anggota ASEAN.
 
"Dukungan luas diterima dari semua negara anggota untuk rencana ini," ucapnya dalam jumpa pers usai AMM di Sekretariat ASEAN, Jakarta.
 
"Rencana ini sangat penting bagi ASEAN, khususnya ketua, sebagai pedoman untuk mengatasi situasi di Myanmar secara bersatu," sambung Retno.
 
Menurutnya, dukungan ini menunjukkan kesatuan yang kuat dari anggota ASEAN untuk mengimplementasikan 5PC.
 
Krisis politik di Myanmar yang terjadi pascakudeta militer dua tahun lalu masih belum berakhir hingga saat ini. ASEAN terus berusaha membantu Myanmar keluar dari krisis, terutama dengan mendorong implementasi 5PC
 
Namun sayangnya, hingga saat ini 5PC belum diimplementasikan dengan baik walau junta Myanmar sudah ikut menyetujuinya saat disepakati di tahun 2021.
 
Baca juga:  ASEAN Terus Dorong Pihak Bertikai di Myanmar untuk Berani Berdialog
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan