Jakarta: Perang Rusia dan Ukraina sudah dua tahun berjalan. Perang ini menyebabkan ribuan orang tewas dan masih berlanjut hingga kini.
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengatakan, Indonesia menjadi negara non-Eropa dan Amerika pertama yang mengirimkan pemimpinnya ke Ukraina di kala perang.
“Saya berterima kasih atas kedatangan Presiden Joko Widodo yang merupakan pemimpin non Eropa dan non Amerika Utara pertama yang mengunjungi Ukraina pada 29 Juni 2022,” kata Vasyl dalam kegiatan Peringatan 2 Tahun Invasi Penuh Rusia di Ukraina, yang digelar di Kedutaan Besar Polandia di Jakarta, Selasa, 20 Februari 2024.
Menurutnya, kunjungan sehari Presiden Jokowi ke Ukraina menjadi dukungan dari Indonesia untuk negaranya.
“Kunjungan Presiden Jokowi kala itu merupakan pengalaman luar biasa, penuh keberanian dan merupakan contoh yang baik. Awal yang baik untuk sesuatu yang lebih, sesuatu yang lebih besar,” ucapnya.
Vasyl mengharapkan Indonesia bisa memberikan tindakan yang lebih besar untuk mendukung negaranya dari perang.
Dalam kesempatan yang sama, Vasyl juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto. Prabowo, pada tahun lalu, menyampaikan proposal damai bagi perang Rusia-Ukraina.
“Pak Prabowo menjadi satu-satunya pejabat yang mengutarakan usulan terhadap perdamaian, kesepakatan damai untuk Ukraina,”
Meski demikian, menurutnya proposal damai dari Prabowo cukup kontroversial. Namun, sambung dia, proposal ini menjadi platform bagus untuk memulai perdebatan dan diskusi.
Pada 24 Februari 2022, Rusia melancarkan serangan yang disebut ‘operasi militer’ ke Ukraina. Invasi ini menyebabkan sepertiga penduduk Ukraina untuk berpindah dan lebih dari 7 juta orang Ukraina meninggalkan negaranya.
Perang tersebut masih berlanjut hingga kini.
Baca juga: Nonton Dokumenter Perang Ukraina, Dubes Vasyl Hamianin Menangis Haru
Cek Berita dan Artikel yang lain di