Pemulihan ini, kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, erat kaitannya dengan kerja sama perdagangan dan investasi.
"Saya sampaikan pentingnya perdagangan bilateral yang lebih seimbang. Oleh karena itu, saya meminta kepada Selandia Baru untuk dapat membuka akses pasar bagi produk buah-buah tropis Indonesia dan penguatan investasi dan program peningkatan kapasitas di bidang pertanian dan peternakan di Indonesia," ucap Menlu Retno, dalam keterangan pers bersama Menlu Selandia Baru Nanaia Mahuta di Kemenlu RI, Jakarta, Senin, 15 November 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Dan saya berharap, kerja sama perdagangan seperti ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement dan RCEP dapat dimanfaatkan untuk mendorong perdagangan dan investasi," sambungnya.
September lalu, tren perdagangan bilateral Indonesia-Selandia Baru naik 37 persen year-on-year (yoy) yang nilainya mencapai USD1,25 miliar atau setara Rp17,7 triliun. Menlu Retno mengatakan, Indonesia akan bekerja keras untuk mencapai target USD2,8 miliar di tahun 2024.
Perdagangan bilateral ini merupakan bagian dari Kemitraan Komprehensif 2018, yang telah menjadi fondasi kuat kedua negara untuk terus meningkatkan kerja sama, termasuk di masa sulit di tengah pandemi Covid-19.
Baca: Kolaborasi Indonesia-Selandia Baru Kian Menguat di Tengah Pandemi
"Tentunya kemitraan ini didasarkan pada asas saling menguntungkan, saling menghormati dan menghormati kedaulatan serta integritas wilayah," ujar Menlu Retno.
Sebelumnya, Menlu Retno mengucapkan selamat kepada Selandia Baru atas keketuaan negara tersebut pada APEC. Selama keketuaan tersebut, Indonesia terus aktif berpartisipasi dan menyampaikan beragam masukan.