Aksi protes berlangsung di kota Yangon, Myanmar pada 11 Maret 2021. (STR / AFP)
Aksi protes berlangsung di kota Yangon, Myanmar pada 11 Maret 2021. (STR / AFP)

Dua Lagi Demonstran Myanmar Tewas Ditembak Polisi

Willy Haryono • 13 Maret 2021 12:53
Yangon: Setidaknya dua orang tewas dalam penembakan polisi di Myanmar pada Jumat malam. Para pengunjuk rasa penentang kudeta pun meresponsnya dengan rencana menggelar aksi protes lanjutan pada Sabtu ini, 13 Maret 2021.
 
Dilansir dari laman The Straits Times, media lokal Myanmar melaporkan bahwa dua demonstran tewas ditembak polisi di distrik Tharketa, Yangon pada Jumat malam.
 
DVB News melaporkan, aparat keamanan melepaskan tembakan ke arah massa yang berkerumun di luar sebuah kantor polisi di Tharketa. Kala itu, massa mendesak polisi untuk segera membebaskan sejumlah demonstran.

Dalam penembakan tersebut, dua pedemo dilaporkan tewas. Identitas keduanya belum diketahui.
 
Unjuk rasa masif di Myanmar terus berlangsung sejak terjadinya kudeta pada 1 Februari lalu. Kudeta dimulai dengan penahanan sejumlah tokoh penting, termasuk pemimpin de facto Aung San Suu Kyi.
 
Pasukan keamanan Myanmar menggunakan pendekatan represif dan aksi kekerasan dalam merespons demo menentang kudeta. Menurut data grup Assistance Association for Political Prisoners (AAPP), lebih dari 70 orang tewas di tangan aparat keamanan sejak meletusnya demonstrasi di Myanmar.
 
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga sebelumnya telah mengonfirmasi adanya puluhan pengunjuk rasa yang tewas di tangan polisi Myanmar.
 
Pakar hak asasi PBB, Thomas Andrews, mengatakan bahwa militer Myanmar kemungkinan besar melakukan "kejahatan terhadap kemanusiaan”. Ia mengatakan kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa bahwa Myanmar saat ini sedang "dikendalikan oleh rezim yang membunuh dan ilegal."
 
"Ada bukti yang berkembang bahwa militer Myanmar, yang dipimpin oleh pemimpin senior yang sama, sekarang mungkin terlibat dalam kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk tindakan pembunuhan, penghilangan paksa, penganiayaan, penyiksaan,” sebut Andrews.
 
Sementara itu di tengah bergulirnya demo, muncul tudingan dari militer Myanmar bahwa Suu Kyi telah menerima suap. Tim pengacaranya pun membantah tudingan tersebut, dengan mengatakannya sebagai sesuatu yang tidak berdasar.
 
Baca:  Pengacara Bantah Aung San Suu Kyi Terlibat Korupsi
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan