Price menilai Tiongkok bisa memegang peranan penting. “Tiongkok memang memiliki pengaruh di kawasan itu. Mereka memang memiliki pengaruh dengan junta militer. Kami telah meminta Tiongkokuntuk menggunakan pengaruh itu dengan cara yang konstruktif, dengan cara yang memajukan kepentingan rakyat Myanmar,” tegas Price.
Price mengatakan, Amerika Serikat, yang telah menjatuhkan sanksi kepada para pemimpin junta, sedang mempertimbangkan tindakan lebih lanjut.
Demokrasi adalah tujuan
Sebelumnya, AFP mencatat setidaknya 17 kematian di seluruh Myanmar pada Rabu. Seorang dokter menyebutkan, daerah Monywa di wilayah Sagaing mencatat setidaknya tujuh kematian.Beberapa petugas medis juga mengatakan mereka melihat dua orang lainnya diseret oleh pasukan keamanan, meskipun mereka tidak dapat memastikan apakah mereka telah meninggal.
Di pinggiran pusat komersial Yangon setidaknya enam demonstran tewas, menurut seorang pekerja penyelamat dan jurnalis lokal. Beberapa bagian kota diubah, dengan pengunjuk rasa menggunakan ban darurat dan barikade kawat berduri untuk memblokir jalan-jalan utama.
Di dekat persimpangan pagoda Sule yang terkenal, pengunjuk rasa menempelkan cetakan wajah pemimpin junta Min Aung Hlaing di tanah. Ini adalah sebuah taktik yang bertujuan untuk memperlambat pasukan keamanan yang akan menghindari berdiri di potret.
Di Mandalay, kota terbesar kedua Myanmar, dua pengunjuk rasa tewas, seorang dokter mengkonfirmasi kepada AFP, menambahkan bahwa salah satu korban berusia 19 tahun dan ditembak di kepala.
Pengunjuk rasa berusia 19 tahun lainnya tewas setelah ditembak di Salin.
"Mereka seharusnya tidak menggunakan kekuatan mematikan seperti itu terhadap para pengunjuk rasa damai," ucap temannya Min Pyae Phyo, sambil menangis. "Saya tidak akan melupakan dan memaafkan mereka seumur hidup saya," katanya kepada AFP.
Demonstrasi di Myingyan berubah mematikan ketika pasukan keamanan menembaki pengunjuk rasa yang membawa perisai merah buatan yang dihiasi dengan penghormatan tiga jari - simbol perlawanan untuk gerakan anti-kudeta.
Beberapa petugas medis pun turut memastikan seorang pemuda ditembak mati. Media lokal di negara bagian Kachin utara juga melaporkan adegan kekerasan serupa.
Di Dawei Wednesday, seorang korban tembakan dari Minggu, ketika 18 orang tewas di seluruh negeri, dikremasi. Para pelayat memegang karangan bunga dan potret Lwin Lwin Oo, 33, saat pembawa peti mati diapit oleh ratusan nyanyian: "Kami bersatu. Demokrasi adalah tujuan kami."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News