Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Sidharto Suryodipuro mengungkapkan, hingga kini tidak ada upaya diplomasi yang dilakukan 'jenderal' tersebut.
"Saat ini tidak ada upaya diplomasi yang dilakukan oleh jenderal. Nanti pada waktunya, semua informasi akan disampaikan," kata Arto dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat, 10 Maret 2023.
Diplomasi Diam-diam
Dalam kesempatan yang sama, Arto menjelaskan, upaya diplomasi Indonesia terkait dengan situasi Myanmar adalah berkomunikasi dengan semua pihak di negara itu.
"Komunikasi yang terjadi tidak hanya dengan junta, tapi dengan semua pihak di Myanmar," katanya.
Baca juga: Tahun Ini Kesempatan Indonesia Membuktikan Kepemimpinan di ASEAN
Ia menegaskan, diplomasi dilakukan secara off the record sejauh ini.
"Diplomasi diam-diam kita lakukan supaya ada ruang negosiasi. Kalau disampaikan secara publik, ruang negosiasi akan sangat sempit," ucapnya.
ASEAN Jangan Tersandera Myanmar
Dalam pernyataan pers tahunannya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan, ASEAN tidak boleh tersandera masalah Myanmar saja. Menurutnya, ASEAN memiliki banyak isu yang perlu juga mendapat perhatian lebih, termasuk pertumbuhan ekonomi pasca pandemi.
Karena itu, dalam keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini, tema yang diambil adalah 'ASEAN Matters: Epicentrum of Growth'. Ada tiga pilar yang menjadi dasar dari tema tersebut.
Pilar pertama ASEAN Matters mengartikan pentingnya ASEAN tetap eksis di kawasan Asia Pasifik. Ini menunjukkan sentralitas ASEAN yang didukung banyak pihak.
Pilar kedua Epicentrum of Growth menunjukkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan. Tak hanya di kawasan, tapi juga dunia. Dan yang terakhir adalah Implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News