Menlu Retno Marsudi (kanan) bersama Menlu Kanada Melanie Joly di Kemenlu RI, Jakarta, Senin, 11 April 2022. (Kemenlu RI)
Menlu Retno Marsudi (kanan) bersama Menlu Kanada Melanie Joly di Kemenlu RI, Jakarta, Senin, 11 April 2022. (Kemenlu RI)

Kerja Sama Ekonomi Jadi Prioritas Kunjungan Menlu Kanada ke Indonesia

Marcheilla Ariesta • 11 April 2022 14:18
Jakarta: Kerja sama ekonomi jadi salah satu prioritas utama kunjungan Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly ke Indonesia. Pagi ini, Senin, 11 April 2022, ia bertemu dengan Menteri Luar Negeri RI Retno L.P Marsudi di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta.
 
Dalam pertemuan tersebut, Retno mengatakan, Indonesia dan Kanada telah lama menjalin hubungan baik.
 
"Kami berbagi nilai-nilai demokrasi, pluralisme, dan pentingnya menegakkan hukum internasional," ujar Retno dalam jumpa pers secara virtual.

Keduanya juga menandatangani Rencana Aksi Periode 2022-2025. "Saya juga senang kami berdua, baru saja menandatangani Rencana Aksi Indonesia-Kanada untuk periode 2022- 2025, panduan tentang bagaimana kita akan menavigasi kerja sama dalam 4 tahun ke depan," serunya.
 
Indonesia, kata Retno, menyambut baik peningkatan perdagangan bilateral bahkan di tengah pandemi.
 
"Perdagangan Indonesia-Kanada meningkat hampir 30 persen pada tahun 2021 dan mencapai USD3,12 miliar," ungkapnya.
 
Ia menambahkan, untuk lebih memperkuat perdagangan bilateral, keduanya telah memulai putaran pertama negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) pada bulan lalu.
 
Indonesia dan Kanada juga sepakat untuk mengintensifkan negosiasi yang akan diselesaikan dalam kerangka waktu yang jelas. Retno menyebut pada investasi, angka pada 2021 sedikit meningkat hampir 4 persen.
 
Kanada, lanjut Retno, juga berinvestasi dalam sejumlah proyek infrastruktur, termasuk pengembangan Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan proyek infrastruktur untuk Pelabuhan Gresik, yang diharapkan dapat beroperasi tahun depan.
 
"Untuk melanjutkan sinergi ini, kerja sama dengan Otoritas Investasi Indonesia (INA) dalam energi terbarukan dan infrastruktur hijau akan sangat diharapkan," terang Retno.
 
Pada ekstraksi unsur tanah jarang, Retno menuturkan keduanya mendukung prospektif diskusi antara PT. Timah dan Canada Rare Earth Corporation untuk membuat usaha patungan (Joint Venture).
 
Sementara itu, di bidang transisi energi, Indonesia dan Kanada juga berkomitmen untuk mempercepat transisi energi menuju kemajuan emisi nol bersih.
 
"Kami sepakat untuk mempromosikan kerja sama dalam transisi ke sumber energi yang lebih bersih, termasuk teknologi sel bahan bakar hidrogen dan pengembangan strategi hidrogen hijau, serta kemitraan potensial antara Carbon Engineering Limited dan PT. Pertamina pada carbon capture (CCUS)," tutur dia.
 
Baca:  Kisruh Rusia-Ukraina, Kanada Tegaskan Dukung Kepemimpinan RI di G20
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan