Iran juga menyebut serangan tadi malam merupakan hak wajar dalam membela diri seperti yang diatur dalam Pasal 51 Piagam PBB.
Serangan balasan Iran ini dinamakan dengan "Operation True Promise" atau "Operasi Janji Sejati."
"Dan sebagai tanggapan pembalasan terhadap agresi militer berulang-ulang rezim Zionis dimana menyebabkan kesyahidan para penasihat militer resmi Iran yang secara resmi hadir di Suriah atas undangan pemerintah Suriah dan beraktivitas di sana," ungkap keterangan tertulis Kedutaan Besar Iran di Jakarta.
"Serangkaian serangan militer telah dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Iran terhadap pangkalan militer rezim Zionis," sambungnya.
Langkah hari ini, lanjut pihak kedubes, juga sekaligus merupakan pembalasan secara khusus atas serangan militer rezim Zionis pada 1 April 2024 terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus-Suriah.
Republik Islam Iran disebut pihak kedubes mempergunakan kesempatan ini untuk menekankan kembali kepatuhannya terhadap prinsip-prinsip dan tujuan Piagam PBB serta hukum internasional. Iran juga menegaskan tekad mempertahankan kedaulatan, integritas wilayah, dan kepentingan nasional terhadap berbagai bentuk penggunaan ilegal kekuatan dan agresi.
"Tindakan defensif Republik Islam Iran dalam menjalankan haknya untuk membela diri menunjukkan pendekatan bertanggung jawab Iran terhadap perdamaian dan keamanan regional dan internasional di saat tindakan ilegal dan genosida yang dilakukan rezim apartheid Zionis terhadap bangsa Palestina," tutur Kedubes Iran.
"Agresi militer terhadap pemerintah negara-negara di kawasan dengan tujuan memperluaskan api peperangan terus dilakukan oleh rezim Zionis," lanjutnya.
"Apa bila diperlukan, maka Republik Islam Iran tidak akan ragu untuk mengambil tindakan yang lebih defensif untuk melindungi kepentingan sahnya dari tindakan militer agresif dan penggunaan kekuatan ilegal," pungkas Kedubes Iran.
Baca juga: Gercep! Barat Secepat Kilat Dukung Israel usai Iran Menyerang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News