Selama latihan berlangsung, sejumlah tank, kapal, pesawat jet tempur, kapal pendarat, helikopter serbu Indonesia-Australia bekerja sama setelah pendaratan amfibi di Pantai Banongan.
Keris Woomera 2024 menyoroti kerja sama yang terjalin erat antara Indonesia dan Australia, yang telah diperkuat penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Australia baru-baru ini — sebuah perjanjian pertahanan paling signifikan dalam sejarah hubungan bilateral kedua negara.
Latihan ini juga merupakan bagian dari Indo-Pacific Endeavour 2024, yang merupakan kegiatan keterlibatan militer terbesar Australia di kawasan.
“Sejak sepekan terakhir, Australia dan Indonesia telah bekerja sama dalam latihan berskala besar, mempraktikkan berbagai kegiatan mulai dari pemindahan posukan dari kapal ke pantai, hingga skenario evakuasi kemanusiaan dan bantuan bencana,” ucap Komandan Gugus Tugas Amfibi dari Angkatan Pertahanan Australia (ADF), Kapten Chris Doherty RAN, dalam keterangan kepada awak media.
Kolonel Judd Finger, Komandan Pasukan Pendaratan ADF, mengatakan bahwa latihan Keris Woomera 2024 menunjukkan bahwa ADF dan TNI siap bekerja sama untuk menghadapi tantangan keamanan bersama di kawasan.
“Kita telah menunjukkan kemampuan kita untuk menyatukan Angkatan Laut, Angkatan Darat, dan Angkatan Udara kita dengan aman untuk melakukan operasi amfibi dari darat ke pantai, dan udara ke pantai,” tuturnya.
Setelah latihan operasi amfibi, Keris Woomera 2024 akan dilanjutkan dengan skenario evakuasi kemanusiaan dan pemulihan bencana, serta latihan gabungan dengan tembakan amunisi aktif (live fire) sepanjang pekan ini.
Baca juga: Keris Woomera 2024: Latihan Gabungan Terbesar Indonesia-Australia Dimulai Hari Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News