Keris Woomera adalah latihan amfibi bilateral pertama antara Indonesia dan Australia. Latihan ini memperkuat interoperabilitas dan kesiapan untuk merespons berbagai tantangan di kawasan dengan cara berlatih bersama, berbagi taktik, teknik, serta prosedur.
Kegiatan ini menyoroti hubungan kerja sama Indonesia dan Australia, yang diperkuat penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Australia. Perjanjian ini merupakan kesepakatan pertahanan paling signifikan dalam hubungan bilateral kedua negara.
Sebelumnya di awal November, 32 personel TNI telah bertolak menuju Darwin untuk menaiki kapal militer Australia, HMAS Adelaide, dan melakukan latihan integrasi bersama para personel ADF. Nantinya, mereka semua bersama HMAS Adelaide akan bergabung dalam latihan di Banyuwangi.
Keris Woomera 2024
Operasi Pasukan Gabungan Indonesia-Australia melibatkan kekuatan udara, maritim, amfibi, dan darat akan berlangsung selama empat hari pada 13-16 November 2024.Pesawat jet tempur F-35A Lightning II dari Angkatan Udara Australia, F-16 Falcons dari TNI AU, Helikopter Pengintai Bersenjata Tiger Australia (ARH), dan helikopter Apache TNI AD akan memberikan dukungan udara selama latihan di area pesisir Banyuwangi.
Alutsista yang turut mendukung latihan ini di antaranya HMAS Adelaide, HMAS Stuart, KRI Makassar, tank M1A1 Abrams, Leopard 2 dan berbagai artileri serta persenjataan.
Militer kedua negara juga akan melakukan latihan penyaluran bantuan dan evakuasi bencana (HADR), yang melibatkan skenario menyelamatkan warga sipil dari Pantai Banongan ke HMAS Adelaide.
Latihan gabungan dengan amunisi sungguhan (live fire exercise) yang melibatkan tank, artileri, infantri serta helikopter serang TNI dan ADF akan menjadi penutup Keris Woomera 2024.
Baca juga: Kerja Sama RI-Australia Dinilai Upaya Prabowo Hadapi Tantangan Keamanan Regional dan Global
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News