"Kelihatannya yang punya pengaruh paling besar terhadap Rusia adalah Tiongkok. Dan pandangan (Presiden) Xi Jinping pasti didengar (Presiden) Vladimir Putin," tutur Dino dalam video FPCI, Minggu, 3 April 2022.
Ia juga menyerukan agar negara Barat lebih bijak terhadap Tiongkok. Terlebih setelah Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mempermalukan Beijing lewat boikot diplomatik atas Olimpiade Musim Dingin 2022 pada Februari lalu.
"Mungkin selain mendorong solusi di Ukraina, diplomasi Indonesia juga bisa bersinergi dengan diplomasi Tiongkok," saran Dino.
Di balik semua itu, kata Dino, posisi Indonesia harus bergradasi. Ia menuturkan, Indonesia selayaknya tidak memihak Rusia ataupun Ukraina salam konflik ini.
"Terkait invasi Rusia, kita harus lugas menentang aksi Rusia tersebut. Karena melanggar kedaultan dan kemerdekaan Ukraina dan juga menginjak-injak hukum internasional," serunya.
"Justru di sini sikap prinsip bebas aktif Indonesia ditujukan ke Rusia. Kita harus jeli cari celah di mana Indonesia bisa membantu redakan konflik," sambungnya.
Dino menyarankan, Presiden Joko Widodo menunjuk utusan khusus untuk Rusia dan Ukraina. Bukan sebagai mediator, kata dia, tapi untuk membantu mencari solusi dari konflik.
Menurutnya, ini saatnya menampilkan Indonesia sebagai jembatan perdamaian dunia. "Inilah tantangan terbesar Indonesia, apakah kita bisa menjembatani, mengambil posisi untjk mengademkan situasi dunia yang panas ini? Ini saatnya diplomasi Indonesia berkibar," pungkas Dino.
Baca: Perang Rusia-Ukraina, G20 Jangan Sampai Runtuh di Presidensi Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News