Topan Rai porak-porandakan Filipina./AFP
Topan Rai porak-porandakan Filipina./AFP

Naik Lagi, 112 Orang Jadi Korban Tewas Amukan Topan Rai di Filipina

Marcheilla Ariesta • 19 Desember 2021 19:07
Manila: Korban tewas Topan Rai di Filipina naik menjadi 112 orang. Hal ini diungkapkan Gubernur Provinsi Bohol, Arthur Yap.
 
Ia mengatakan, jumlah korban tewas di wilayah yang dipimpinnya bertambah dari 49 menjadi 63 orang. Masih ada sekitar 10 orang yang dilaporkan hilang, dengan 13 lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.
 
Yap mengatakan jumlah korban tewas dapat meningkat secara signifikan, karena hanya 33 dari 48 wali kota provinsi yang sudah melapor kepadanya. Para pejabat sedang mencoba untuk mengonfirmasi sejumlah besar kematian yang disebabkan oleh tanah longsor dan banjir besar di tempat lain.

Yap memerintahkan jajaran wali kota di provinsinya yang berpenduduk lebih dari 1,2 juta orang untuk menggunakan kekuatan darurat mereka dalam mengamankan paket makanan bagi masyarakat terdampak Topan Rai. Ia juga mengatakan air bersih menjadi masalah yang mendesak karena stasiun-stasiun air bersih mati akibat pemadaman listrik.
 
"Jelas kerusakan yang diderita Bohol sangat besar dan mencakup semua (wilayah)," ucapnya, dilansir dari The National, Minggu, 19 Desember 2021.
 
Baca juga: Korban Tewas Topan Rai di Filipina Bertambah Jadi 75 Orang
 
Pemerintah mengatakan sekitar 780.000 orang terkena dampak Topan Rai, termasuk lebih dari 300.000 penduduk yang harus meninggalkan rumah mereka.
 
Rai adalah topan super ketika menerjang pulau wisata populer Siargao pada Kamis lalu. Topan ini membawa angin dengan kecepatan 195 kilometer per jam.
 
"Ini memang salah satu badai paling kuat yang melanda Filipina pada bulan Desember dalam dekade terakhir,," kata Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah di Filipina, Alberto Bocanegra.
 
"Informasi yang kami terima dan gambar yang kami terima sangat mengkhawatirkan," lanjut dia.
 
Ribuan personel militer, polisi, penjaga pantai, dan pemadam kebakaran Filipina dikerahkan untuk membantu upaya pencarian dan penyelamatan di daerah-daerah yang terkena dampak paling parah di kepulauan yang luas itu.
 
Alat-alat berat juga dikirim untuk membantu membersihkan jalan yang terhalang tiang listrik dan pohon yang tumbang. Badan amal dan layanan darurat meminta sumbangan untuk membantu para korban.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan