Korban tewas Topan Mocha di Myanmar bertambah jadi 41 orang. (AFP)
Korban tewas Topan Mocha di Myanmar bertambah jadi 41 orang. (AFP)

Korban Topan Mocha di Myanmar Bertambah, Pemimpin Lokal: 41 Orang Tewas

Marcheilla Ariesta • 16 Mei 2023 21:14
Sittwe: Korban tewas di desa-desa yang dilanda topan di negara bagian Rakhine, Myanmar naik. Pemimpin setempat mengatakan, jumlah korban sebanyak 41 orang.
 
Topan membawa angin hingga 195 kilometer per jam dan mendarat di wilayah itu pada Minggu.
 
"Kami dapat memastikan ada 17 kematian," kata Karlo, pengurus desa Bu Ma dekat ibu kota negara bagian Sittwe, dikutip dari AFP, Selasa, 16 Mei 2023.

"Akan ada lebih banyak kematian, karena lebih dari seratus orang hilang," sambungnya.
 
Desa ini dihuni oleh minoritas Muslim Rohingya yang teraniaya.
 
Angka kematian Bu Ma berada di atas jumlah 24 korban tewas yang diungkapkan seorang pemimpin desa Rohingya di dekat desa Khaung Doke Kar.
 
Dipandang luas sebagai penyusup di Myanmar, Rohingya ditolak kewarganegaraan dan perawatan kesehatannya dan memerlukan izin untuk bepergian ke luar desa mereka di barat negara bagian Rakhine.
 
Baca juga: Kelompok Bantuan Sebut Banyak Rohingya Tewas akibat Terjangan Topan Mocha
 
Banyak dari etnis tersebut tinggal di kamp setelah mengungsi akibat konflik etnis selama puluhan tahun di negara bagian itu.
 
Kantor pengungsi PBB mengatakan, mereka sedang menyelidiki laporan bahwa Rohingya yang tinggal di kamp-kamp pengungsian tewas dalam badai tersebut.
 
"UNHCR sedih mendengar laporan kematian di kamp-kamp pengungsian di Negara Bagian Rakhine setelah Topan Mocha," kata mereka dalam sebuah pernyataan.
 
"Pihak kami berusaha melakukan penilaian terperinci di kamp-kamp dan lokasi pengungsian untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang situasi tersebut," sambung mereka.
 
Pada hari inin, rekaman media pemerintah menunjukkan pasukan menurunkan bantuan dari pesawat di bandara Sittwe. Namun, penduduk desa Rohingya mengatakan, mereka belum menerima bantuan apa pun.
 
“Tidak ada pemerintah, tidak ada organisasi yang datang ke desa kami,” kata Kyaw Swar Win, salah satu penduduk.
 
"Kami belum makan selama dua hari. Kami belum mendapatkan apa-apa dan yang bisa saya katakan adalah tidak ada yang datang untuk bertanya," pungkasnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan