Kandidat Presiden Filipina Ferdinand Marcos jr. Foto: AFP
Kandidat Presiden Filipina Ferdinand Marcos jr. Foto: AFP

Jawab Kecurigaan, Calon Presiden Filipina Lakukan Tes Narkoba

Fajar Nugraha • 23 November 2021 16:28
Manila: Putra dari mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos mengatakan pada Selasa bahwa dia mengikuti tes kokain setelah Presiden Rodrigo Duterte menuduh seorang kandidat presiden yang tidak disebutkan namanya menggunakan obat-obatan terlarang. Ini makin membuat menarik pertarungan pemilu Filipina.
 
Ferdinand Marcos Jr (namanya serupa dengan sang ayah) merupakan salah satu kandidat terdepan yang berusaha untuk menggantikan Duterte pada 2022. Dalam sebuah pernyataan menyebutkan bahwa dia lakukan tes pada Senin dan telah menyerahkan hasilnya ke tiga lembaga kepolisian.
 
Dia mengatakan kepada penyiar lokal bahwa dia telah dites negatif.

"Saya benar-benar tidak merasa bahwa sayalah yang disinggung," kata Marcos Jr, yang dikenal sebagai 'Bongbong', seperti dikutip AFP, Selasa, 23 November 2021.
 
"Meskipun demikian, saya percaya itu adalah tugas bawaan saya sebagai calon pejabat publik untuk meyakinkan rekan-rekan Filipina saya bahwa saya menentang obat-obatan terlarang. Inilah sebabnya saya melakukan tes kokain kemarin,” ungkapnya.
 
Duterte, yang telah mengobarkan perang mematikan terhadap narkoba yang telah menewaskan ribuan orang, belum mengidentifikasi kandidat yang dia klaim menggunakan kokain. Kadang-kadang dia menyebut mereka menggunakan kata ganti laki-laki.
 
"Ada kandidat yang menggunakan kokain, Anda bisa bertanya pada orang kaya," tegas Duterte, Senin.
 
"Mengapa saya tidak menangkap orang itu? Anda tidak tahu orang kaya, mereka naik kapal pesiar atau di udara, di sanalah mereka mendengus,” ucap Duterte.
 
Sebuah survei bocor yang dilakukan pada Oktober oleh lembaga jajak pendapat yang disegani, Social Weather Stations, dilaporkan menunjukkan Marcos Jr sebagai pilihan utama untuk presiden dengan 47 persen dukungan pemilih.
 
Dia diikuti oleh wakil presiden petahana dan kandidat oposisi terkemuka Leni Robredo (18 persen) dan Wali Kota Francisco Domagoso (13 persen).
 
Pensiunan juara tinju dan senator Manny Pacquiao berada di urutan keempat dengan sembilan persen, diikuti oleh Senator Panfilo Lacson dengan lima persen.
 

 
Lacson mengatakan pada Selasa bahwa dia dan pasangan wakil presidennya, Senator Vicente Sotto, telah secara sukarela menjalani "tes multi-obat" pada Senin. Dia mengatakan mereka telah "lulus".
 
Pacquiao, yang mengaku menggunakan ganja dan sabu di masa mudanya mengatakan, dia mendukung tes narkoba wajib bagi mereka yang mencari jabatan pemerintah.
 
"Meskipun saya tidak dalam posisi untuk menghakimi siapa pun tentang masalah ini, saya bersedia menjalani tes narkoba kapan saja dan di mana saja," tutur Pacquiao Jumat, menyarankan tes folikel rambut menawarkan "hasil yang lebih baik".
 
Domagoso pada Jumat juga membantah menggunakan narkoba.
 
Duterte telah menjadi sekutu keluarga Marcos yang kontroversial, yang telah diasingkan di Amerika Serikat setelah kejatuhan patriark yang memalukan pada 1986.
 
Namun baru-baru ini Duterte secara terbuka mengkritik Marcos Jr, menggambarkannya sebagai "pemimpin yang lemah dipenuhi dengan beban".
 
Sara Duterte, putrinya, secara luas diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai presiden, dan berpotensi melindunginya dari tuntutan pidana di Filipina dan jaksa Pengadilan Kriminal Internasional atas perang narkoba yang mematikan.
 
Tapi dia telah mengajukan pencalonannya untuk wakil presiden, posisi yang memegang kekuasaan yang sangat kecil, dan membentuk aliansi dengan Marcos Jr. Di Filipina, presiden dan wakil presiden dipilih secara terpisah.
 
Sara mengatakan dalam kampanye di depan pendukung pada Minggu "kita perlu melindungi calon kita. Mari kita lindungi BBM ('Bongbong' Marcos)”.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan