Prayuth menerima 264 dukungan dari jajaran parlemen Thailand, sementara mereka yang menentang berjumlah 208. Dilansir dari laman The Japan Times, proses pemunguatan suara ini disiarkan langsung di televisi Thailand.
Lima menteri Thailand, termasuk deputi PM dan Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul, juga selamat dalam mosi tidak percaya.
Dalam empat hari terakhir, jajaran politisi oposisi mengecam PM Prayuth dan beberapa menterinya. Oposisi menuduh PM Prayuth melakukan mismanajemen program bantuan ekonomi rakyat, pengendalian Covid-19, dan laju vaksinasi.
Meski kasus harian Covid-19 di Thailand menurun dari puncaknya yang sempat mencapai 20 ribu, saat ini baru 13 persen dari 70 juta total populasi yang sudah divaksinasi penuh. Angka tersebut jauh di bawah rata-rata global, yakni 28 persen berdasarkan data Johns Hopkins University.
Ini merupakan percobaan ketiga oposisi dalam menggulingkan pemerintahan Thailand sejak pemilu. Beberapa percobaan gagal karena koalisi PM Prayuth tetap mempertahankan 60 persen kursi parlemen.
Mosi tidak percaya sebelumnya digelar tahun ini pada Februari lalu. Mosi kali ini dipandang sejumlah pihak didorong perselisihan internal dalam partai Palang Pracharath.
"Meski perdana menteri selamat, tidak berarti konflik antar faksi telah selesai," tutur Punchada Sirivunnabood dari ISEAS-Yushof Ishak Institute.
"Perselisihan internal ini mengindikasikan bahwa Prayuth akan semakin sulit untuk kembali berkuasa setelah pemilu berikutnya," sambung dia.
Baca: Ribuan Warga Tuntut PM Thailand Mengundurkan Diri
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News