Jakarta: Indonesia memantau secara dekat perkembangan situasi yang bergulir begitu cepat di Afghanistan. Dalam kurun waktu 10 hari, kelompok militan Taliban masuk ke Kabul dan menguasai sepenuhnya ibu kota Afghanistan tersebut.
Kemenangan Taliban terjadi setelah grup tersebut sempat terdepak dari kekuasaan oleh pasukan Amerika Serikat sekitar 20 tahun lalu.
"Indonesia berharap penyelesaian politik tetap dapat dilakukan, melalui Afghan-owned, Afghan-led," ujar keterangan di situs resmi Kementerian Luar Negeri RI, Senin, 16 Agustus 2021.
Afghan-owned, Afghan-led dapat diartikan sebagai penyelesaian politik yang dilakukan secara internal antar-Afghanistan tanpa ada intervensi pihak asing.
Perdamaian dan stabilitas tentunya sangat diharapkan oleh masyarakat Afghanistan dan dunia internasional," kata Kemenlu RI.
Saat ini, Pemerintah Indonesia terus melakukan komunikasi dengan semua pihak di Afghanistan. Komunikasi juga dilakukan dengan perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan misi diplomatik asing di Afghanistan
"Keselamatan WNI, termasuk staf KBRI Kabul, merupakan prioritas Pemerintah Indonesia," sebut Kemenlu RI.
Setelah Taliban memasuki Kabul, diplomat dari berbagai perwakilan asing beramai-ramai meninggalkan Afghanistan. Amerika Serikat telah mengirim pasukannya ke Kabul untuk membantu proses evakuasi tersebut.
Indonesia juga berencana melakukan evakuasi terhadap beberapa staf diplomatik dari KBRI Kabul.
"Persiapan evakuasi terus dimatangkan, antara lain melalui komunikasi dengan berbagai pihak terkait di lapangan," tutur Kemenlu RI.
"Misi KBRI Kabul akan tetap dijalankan dengan tim esensial terbatas, sambil terus dilakukan pemantauan situasi keamanan di Afghanistan," pungkasnya.
Baca: Indonesia Tak Akan Tutup KBRI Kabul Walau Taliban Kuasai Afghanistan
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id