Kapal penjaga pantai Tiongkok bersitegang dengan kapal Filipina di Laut China Selatan. (AFP)
Kapal penjaga pantai Tiongkok bersitegang dengan kapal Filipina di Laut China Selatan. (AFP)

3 Prajurit Filipina Terluka usai Terkena Meriam Air Tiongkok di Laut China Selatan

Willy Haryono • 24 Maret 2024 16:27
Manila: Tiga prajurit Filipina terluka akibat terkena semprotan meriam air dari kapal Penjaga Pantai Tiongkok di dekat terumbu karang Laut China Selatan, kata penasihat keamanan nasional Manila pada Minggu, 24 Maret 2024.
 
Pemerintah Filipina mengatakan konfrontasi pada Sabtu kemarin itu telah menyebabkan kerusakan parah pada kapal Unaizah May 4.
 
Peristiwa terjadi saat kapal tersebut sedang dalam perjalanan untuk mengirimkan pasukan dan perbekalan ke kapal angkatan laut Filipina yang terdampar di Second Thomas Shoal.

Tiongkok mengeklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan dan mengabaikan klaim negara-negara lain, termasuk Filipina. Keputusan majelis internasional menyebutkan bahwa klaim Tiongkok tidak memiliki dasar hukum.
 
Penasihat Keamanan Nasional Eduardo Ano mengatakan tiga personel angkatan laut Filipina di kapal tersebut terluka akibat meriam air Tiongkok.
 
Tingkat dan sifat cedera mereka tidak diungkapkan, meski pihak militer mengatakan para personel dirawat di kapal pengawal penjaga pantai.
 
Empat awak kapal terluka akibat pecahan kaca dalam serangan meriam air Penjaga Pantai Tiongkok sebelumnya terhadap kapal yang sama pada 5 Maret.
 
"Ini hanyalah operasi rotasi dan pasokan atau penyediaan biasa, tetapi lihatlah bagaimana reaksi Tiongkok,” kata Ano kepada wartawan, menurut transkrip wawancara yang dibagikan kepada AFP.

Perjanjian Pertahanan AS-Filipina

Amerika Serikat (AS), yang memiliki perjanjian pertahanan bersama dengan Manila, mengecam serangan tersebut.
 
"Tindakan (Tiongkok) mengganggu stabilitas kawasan dan menunjukkan pengabaian terhadap hukum internasional,” tutur juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller dalam sebuah pernyataan, menegaskan kembali komitmen perjanjian pertahanan bersama Washington terhadap Manila.
 
Penjaga Pantai Tiongkok membela tindakannya, dan menggambarkannya sebagai "peraturan, intersepsi, dan pengusiran sah" terhadap kapal asing yang "mencoba menyusup secara paksa" ke perairan Tiongkok.
 
Ano mengatakan kapal yang rusak tersebut telah kembali ke provinsi barat Palawan, setelah para awak berhasil menghidupkan kembali mesinnya.
 
"Kami tidak akan tergoyahkan. Kami tidak akan terintimidasi,” tegasnya, seraya berjanji Filipina akan terus mengantarkan pasokan ke kapal yang terdampar di Second Thomas Shoal.
 
Baca juga:  Kapal Filipina Rusak usai Diblokir Tiongkok di Laut China Selatan
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan