Menyebut langkah PM Ismail sebagai awal yang baik, Anwar menilai inisiatif tersebut sejalan dengan apa yang telah didiskusikan antara aliansi oposisi Pakatan Harapan (PH) dan pemerintah.
"Saya menyambut baik pernyataan perdana menteri pada Jumat kemarin mengenai upaya mengimplementasikan sejumlah perbaikan dalam parlemen dan administrasi pemerintahan," tutur Anwar, dilansir dari laman The Straits Times, Sabtu, 11 September 2021.
"Ini merupakan awal yang baik setelah saya bersama jajaran petinggi PH bertemu dengan perdana menteri pada 25 Agustus," sebut Anwar, Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) di akun Facebook.
Ia mengatakan diskusi antara PH dan PM Ismail masih berlanjut hingga saat ini. Kedua kubu konsisten mencari jalan tengah dalam upaya bersama menangani pandemi Covid-19, melindungi keselamatan masyarakat, dan membebaskan warga dari kesulitan ekonomi.
Dalam pernyataan singkat pada Jumat kemarin, PM Israel mengaku telah menawarkan beberapa reformasi kunci kepada kubu oposisi. Sebagai gantinya, PM Ismail ingin agar oposisi mendukung pemerintahan di level parlemen.
Baca: Oposisi Malaysia Siapkan Pendekatan Baru Demi Menang di Pemilu ke-15
Janji-janji PM Ismail meliputi batasan masa jabatan perdana menteri selama 10 tahun; gaji setara antara menteri dan tokoh oposisi; jumlah personel yang sama bagi tokoh oposisi di Komite Pemilihan Parlemen; negosiasi bipartisan dalam pembahasan undang-undang; melibatkan oposisi dalam Dewan Pemulihan Nasional; dan perubahan konstitusi agar warga berusia 18 tahun dapat mengikuti pemilu.
Terlepas dari sambutan baiknya, Anwar menekankan bahwa PM Ismail harus tetap membuktikan dukungan mayoritas dalam sesi parlemen berikutnya yang dimulai pada Senin mendatang. Saat ini PM Ismail memimpin dengan mayoritas tipis di parlemen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News