Petugas membantu evakuasi warga di area terdampak banjir di Malaysia. (PARTI ISLAM SE-MALAYSIA /FACEBOOK)
Petugas membantu evakuasi warga di area terdampak banjir di Malaysia. (PARTI ISLAM SE-MALAYSIA /FACEBOOK)

Banjir di Malaysia Tewaskan 5 Orang, Picu Evakuasi 66.000 Warga

Medcom • 21 Desember 2022 13:20
Kuala Banjir berskala luas di Malaysia telah membuat 66.718 orang di lima negara bagian harus mengungsi dari tempat tinggal masing-masing. Parahnya banjir di Negeri Jiran juga telah menewaskan setidaknya lima orang.
 
Mengutip dari laman The Straits Times, Selasa, 20 Desember 2022, daerah terparah dilanda banjir berada di pantai timur, dengan dievakuasi yang dilakukan terhadap 26.630 orang dari Kelantan dan 39.108 asal Terengganu.
 
Tiga negara bagian lain yang terkena dampak kenaikan permukaan air adalah Pahang, Johor dan Perak. Ratusan orang di tiga wilayah tersebut juga dievakuasi ke tempat penampungan.

Otoritas Malaysia telah mengonfirmasi lima kematian dalam musim banjir tahun ini, termasuk seorang bayi laki-laki berusia 15 bulan.
 
Banjir di salah satu negara Asia Tenggara itu telah menjadi fenomena tahunan yang dipicu tiupan angin monsun dari timur laut yang membawa hujan deras sejak November dan diperkirakan terus berlangsung hingga Maret tahun depan.
 
Bencana banjir tahun lalu di Malaysia merupakan yang terburuk dalam beberapa dekade, dengan angka kematian mencapai puluhan orang. Banjir kala itu juga membuat lebih dari 61.000 orang mengungsi dan menyebabkan kerugian senilai RM6,1 miliar. 
 
Tahun ini, ketinggian air sungai di beberapa negara bagian Malaysia telah melampaui tingkat bahaya. Direktur divisi keselamatan kebakaran Departemen Kebakaran dan Penyelamatan, Ahmad Izram Osman, mengatakan bahwa timnya sedang melakukan pemantauan udara untuk mengetahui situasi banjir di Terengganu dan akan melakukan hal yang sama di Kelantan. 
 
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan bahwa pemerintahannya akan menyediakan dana tambahan untuk manajemen bencana dan upaya penyelamatan. Ia mengaku telah mengalokasikan RM400 juta kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk prakarsa kesiapsiagaan dini di daerah banjir, dan lebih banyak dana akan diberikan bila diperlukan.
 
Perusahaan Listrik Tenaga Nasional Malaysia mengimbau masyarakat untuk tidak menyentuh instalasi listrik yang terendam banjir demi keselamatan jiwa. Sementara Departemen Meteorologi Malaysia telah mengeluarkan peringatan hujan deras hingga besok Kamis, dan menyebut situasi di Terengganu relatif berbahaya.
 
Sebelumnya, Departemen Meteorologi Malaysia memperkirakan bahwa cuaca basah akan terus berlangsung hingga awal 2023. (Mustafidhotul Ummah)
 
Baca: UMNO Diminta Berhenti Bantu Korban Banjir di Kelanta, Apa Alasannya?
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan