Menurut Hikmahanto, harapan Indonesia terhadap AS dan sekutunya sangat sederhana.
"Pertama, jangan pindahkan konflik dengan Rusia ke Forum G20. Tidak seharusnya pernyataan akan hadir atau tidak disampaikan pada saat ini dan digantungkan pada syarat hadir tidaknya Rusia. Biarkan semua mengalir pada saatnya," sebut Hikmahanto.
"Kedua, Indonesia tidak ingin ditekan dalam mengundang Rusia sebagai anggota G20."
Bukannya tidak mungkin bila Indonesia mengikuti kehendak AS dan sekutunya, maka Rusia akan mendapatkan dukungan dari Tiongkok dan mungkin India. Dua negara ini akan bersikap untuk tidak hadir bila Rusia dihalangi untuk hadir.
Padahal, Tiongkok dan India merupakan dua negara penting di G20 karena memiliki jumlah penduduk yang besar.
"Ketiga, AS dan sekutunya terus mendukung Indonesia sebagai Presiden dan tuan rumah yang baik dalam pelaksanaan event G20 tahun ini," kata Hikmahanto.
"Indonesia tidak ingin masalah geopolitik di Eropa berimbas pada pembahasan perekonomian dunia di masa mendatang. Terlebih dijadikan medan untuk melanjutkan upaya menjatuhkan Putin sebagai Presiden Rusia," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News