"Ambisi Indonesia mengesankan dalam upaya mengatasi perubahan iklim, seperti komitmen Net Zero 2060 atau bahkan lebih cepat. Dan komitmen terbaru untuk membuat sektor kehutanan dan tata guna lahan sebagai penyerap karbon bersih pada 2030," kata Owen.
Ia mengatakan sangat senang bisa bekerja sama dengan Indonesia di sektor kehutanan, termasuk melalui co-chairing Forestry Agriculture dan dialog perdagangan komoditas.
"Kami senang Inggris bekerja sama dengan Indonesia di sektor energi untuk mempercepat transisi dari bahan bakar fosil paling kotor, termasuk batubara," serunya.
Menurut Dubes Owen, dialog yang dipimpin bersama dengan Indonesia adalah model lain dari keterlibatan pemangku kepentingan untuk benar-benar menjauh dari polusi.
"Transisi itu lah yang benar-benar mendorong kepemimpinan Inggris dan Italia dalam COP26 tahun ini," ujarnya.
Baca: Indonesia Dalam Jalur Tepat untuk Tangani Dampak Perubahan Iklim
Dubes Owen menambahkan, tujuan utama COP26 dari Inggris adalah mencapai ambisi yang tinggi, memobilisasi keuangan untuk mewujudkannya demi melindungi alam.
Inggris disebut Dubes Owen telah memangkas emisi mereka hingga hampir 50 persen pada Baseline 1990 dan hal tersebut terus berkembang. Ia mengatakan, dalam satu bulan kedepan, KTT COP26 terlaksana. Menurutnya, dunia perlu mempercepat ambisi iklim dunia sebanyak empat hingga enam kali lipat.
"Kita perlu memastikan berada di jalur tepat untuk menghindari perubahan iklim berbahaya, untuk mencapai Paris Agreement," katanya.
KTT COP26 akan dilaksanakan di Glasgow, Skotlandia, pada 31 Oktober hingga 12 November 2021 mendatang. Inggris bermitra dengan Italia sebagai tuan rumah perhelatan ajang iklim tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News