Manila: Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan kursi presiden bukanlah pekerjaan bagi seorang perempuan. Menurutnya, ada perbedaan emosional yang membuat perempuan tidak bisa menjadi pemimpin.
Pernyataan Duterte tersebut seakan menepis spekulasi jika putrinya, akan menggantikan posisinya tahun depan.
"Putri saya tidak mencalonkan diri. Saya telah mengatakan pada Inday (nama panggilan untuk putrinya) untuk tidak mencalonkan diri. Saya kasihan mengetahui dia harus melalui apa yang saya alami," ucap Duterte, dilansir dari Gulf Today, Jumat, 15 Januari 2021.
"(Pekerjaan) ini bukan untuk perempuan. Anda tahu, tatanan emosional seorang perempuan dan pria sama sekali berbeda. Anda akan menjadi bodoh di sini. Jadi, itulah kisah sedihnya," tutur dia.
Filipina telah memiliki dua presiden perempuan sebelumnya. Mereka adalah Gloria Macapagal Arroyo dan Corazon Aquino.
Duterte terkenal dengan komentarnya yang sering dianggap menyinggung, seksis, dan misoginis. Meski demikian, ia tetap populer di kalangan pemilih perempuan di Filipina.
Putrinya, Sara Duterte-Carpio menggantikannya sebagai walikota Davao City. Kini, Sara menduduki puncak dalam jajak pendapat publik untuk kandidat yang disukai dari daftar calon presiden.
Sara bersaing dengan dua perempuan lainnya, yakni Wakil Presiden Leni Robredo dan Senator Grace Poe dalam jajak pendapat tersebut.
Menanggapi pernyataan Duterte, Cristina Palabay dari kelompok hak asasi manusia Karapatan mengatakan pernyataan Duterte tidak berdasar. Menurutnya, perempuan sama cakapnya dengan pria dalam pekerjaan apapun.
"Yang paling penting adalah jika kepentingan mayoritas warga yang ditegakkan" pungkasnya.
Baca juga: Filipina Perpanjang Larangan Perjalanan Hingga 31 Januari
Cek Berita dan Artikel yang lain di