Jakarta: Ada yang berbeda dengan Indonesia-Latin America and Carribean (INALAC) Business Forum tahun ini. Untuk kali pertama, forum dagang dengan negara Amerika Latin tersebut akan digelar di Lima, ibu kota dari Peru.
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa (Amerop) Kementerian Luar Negeri RI Umar Hadi mengatakan, ini kali pertama INALAC Business Forum digelar di luar Indonesia.
“Peru dipilih karena tahun ini juga mereka menjadi tuan rumah KTT APEC, yang akan digelar pada November mendatang,” ucap Umar Hadi di Jakarta, Selasa, 27 Agustus 2024.
Umar Hadi mengatakan, hubungan kemitraan Indonesia dengan Peru saat ini cukup baik. Bahkan, kata dia, Indonesia dan Peru sedang negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) dengan Peru.
Ia mengharapkan, kegiatan yang digelar pada 11-14 September itu dapat dihadiri para pelaku bisnis, baik dari Indonesia maupun negara-negara Amerika Latin dan Karibia.
“Dan di Peru nanti perusahaan-perusahaan dari negara-negara sekitarnya akan datang. Karena selama penyelenggaraan INALAC sejak 2019 itu kita sudah bentuk yang namanya INALAC business network,” kata Umar Hadi.
Menurut Umar Hadi, kesepakatan dibuat di Peru juga dengan pertimbangan bahwa negara-negara di Amerika Latin sedang berusaha memperluas kemitraan perdagangan dengan negara-negara di Asia.
“Jadi mereka juga ada kebutuhan yang sama,” ucap Umar Hadi.
Hubungan Pebisnis Indonesia-Amerika Latin
Sementara itu, Ketua Komite Amerika Tengah, Kuba dan CARICOM Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Prasetyo Singgih mengatakan, sekitar 15 perusahaan dari KADIN dan berbagai sektor akan hadir dalam forum tersebut.
“Kami (KADIN) akan memberangkatkan sekitar 15 perusahaan dari berbagai sektor, yang nantinya akan memamerkan produk-produk mereka di forum ini,” kata Prasetyo.
Menurutnya, Peru memiliki daya tarik tersendiri sehingga kegiatan ini dapat dilangsungkan di sana.
“Mudah-mudahan di tahun kedepan lebih banyak lagi peserta yang bisa kami berangkatkan, karena banyak sekali yang tidak memiliki ide (mengenal) mengenai apa sih negara-negara Amerika Latin itu seperti apa sih, apa mereka masih sama seperti kita, apa mereka sudah lebih maju, apa mereka lebih terbelakang, atau mereka memang benar-benar masih buta,” ucap Prasetyo.
Melalui INALAC Business Forum ini, pebisnis dari Indonesia dan Amerika Latin akan semakin saling mengenal untuk kemudian dapat bekerja sama.
“Makanya tugas kami disini adalah untuk lebih memperkenalkan wilayah non-tradisional tadi itu kepada pengusaha-pengusaha kita yang berkinginan untuk ekspor maupun pada masyarakat umumnya yang lain,” pungkasnya.
Baca juga: INALAC 2023 Bungkus Transaksi Dagang Hingga Rp6,4 Triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di