Kegiatan yang menghadirkan 636 peserta dari 13 negara kawasan Amerika Latin dan Karibia ini sudah lima tahun digelar dan semakin mendapat banyak perhatian dari pengusaha kedua kawasan.
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI Umar Hadi menuturkan, kegiatan forum bisnis ini juga telah menandatangani sembilan perjanjian dengan pebisnis dari Amerika Latin dan Karibia.
“Angka ini dari potensi transaksi bisnis senilai USD388.594.300 dan transaksi bisnis konkret senilai USD18.751.437,95,” kata Umar Hadi dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa, 17 Oktober 2023.
Transaksi bisnis yang diperoleh ini dari berbagai sektor, antara lain otomotif, CPO dan turunannya, briket arang, makanan dan minuman, furniture dan home decor, farmasi, busana, kesehatan dan kecantikan.
“Pencapaian ini salah satunya dihasilkan dari difasilitasi oleh 57 pertemuan business matching dalam INA-LAC BF,” lanjut dia.
Umar mengatakan, untuk kegiatan INALAC ini, sudah semakin terlihat bentuknya di tahun ke lima didirikan.
“Adanya network kamar dagang, lalu perundingan perjanjian perdagangan bebas (FTA) juga,” kata dia.
Untuk perjanjian perdagangan bebas, lanjut Umar, sudah ada dengan Chile di perdagangan barang. Dan saat ini, sedang dijajaki untuk perundingan FTA di bidang jasa.
Selain Chile, FTA juga sedang dirundingkan lagi dengan Peru dan negara anggota MERCOSUR (Brasil, Argentina, Uruguay, dan Paraguay).
“Sudah ada pembicaraan Menlu Retno Marsudi dengan Menlu Brasil saat dia datang ke Indonesia kemarin. Semoga bisa kita mulai kembali,” lanjut dia.
Ia menambahkan, tahun depan INALAC Business Forum tahun depan akan digelar di Peru.
Baca juga: Wamenlu Beberkan 3 Fokus Kerja Sama RI-Amerika Latin dan Karibia, Apa Saja?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
