Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar dalam pertemuan virtual MIKTA pada 7 Maret 2022. (Kemenlu RI)
Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar dalam pertemuan virtual MIKTA pada 7 Maret 2022. (Kemenlu RI)

MIKTA Didorong Jadi Bagian dari Solusi Tantangan Global Masa Depan

Willy Haryono • 12 Maret 2022 10:09
Jakarta: Dunia masih penuh penuh dengan ketidakpastian. Masyarakat global juga belum sepenuhnya pulih dari pandemi Covid-19.. Persaingan antar kekuatan besar global meningkat dan mengancam perdamaian dunia. Demikian disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar dalam Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) MIKTA ke-20 yang diselenggarakan secara virtual pada 7 Maret lalu.
 
Lebih lanjut, Wamenlu Mahendra juga menegaskan pentingnya MIKTA untuk berperan sebagai kekuatan positif dan menjadi bagian dari solusi tantangan global
 
MIKTA yang beranggotakan Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia terus mendorong semangat multilateralisme di tengah kondisi global saat ini. Pada pertemuan ini telah diserahterimakan keketuaan MIKTA dari Australia kepada Turki yang akan mengkoordinir kegiatan MIKTA di tahun 2022.

Dalam kesempatan tersebut, berdasarkan keterangan di situs Kementerian Luar Negeri, Jumat, 11 Maret 2022, Wamenlu Mahendra menegaskan tiga pesan utama bagi MIKTA untuk melanjutkan kerja samanya ke depan. Pertama, memperkuat arsitektur kesehatan global.
 
Kasus dan kematian COVID-19 kini menurun secara global, namun negara-negara di dunia harus tetap sigap dan melakukan langkah konkret untuk mengantisipasi pandemi lain di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan mendukung kesinambungan platform COVAX, memperkuat peran WHO dalam arsitektur kesehatan global dan membangun kesiapan menghadapi pandemi lain di masa depan.
 
Baca:  Menlu Retno Serukan MIKTA Dorong Kesetaraan Vaksin Secara Multilateral
 
Kedua, mengakselerasi transformasi digital. Selama pandemi Covid-19, transformasi digital telah menjadi pendorong utama yang mendorong aktivitas ekonomi dan pembangunan. Oleh karena itu, MIKTA harus memastikan bahwa digitalisasi dapat membantu mempercepat pemulihan ekonomi dan membangun kerjasama yang kuat dalam menciptakan solusi digital sebagai jawaban atas tantangan global.
 
Ketiga, mendorong transisi energi. Wamenlu Mahendra mengakui bahwa transisi energi bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, tetapi akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru serta mendorong transfer teknologi antar negara. MIKTA harus mendorong kerja sama dan kolaborasi dalam transisi menuju energi yang lebih hijau dan terbarukan.
 
Wamenlu Mahendra juga menyampaikan apresiasi atas dukungan MIKTA terhadap Keketuaan G20 Indonesia di tahun ini. "Kami akan menggunakan momen Presidensi G20 Indonesia untuk mempercepat upaya pemulihan global," tegas Mahendra.
 
Pertemuan ini menghasilkan Joint Communique para Menlu MIKTA yang berisi pandangan bersama negara anggota MIKTA mengenai berbagai isu global antara lain dorongan kesetaraan akses vaksin, pemulihan ekonomi pascapandemi, pernyataan bersama terkait perkembangan situasi di Myanmar dan Ukraina. Secara khusus, MIKTA juga menyampaikan dukungannya terhadap kelangsungan Presidensi G20 Indonesia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan