Jumlah korban jiwa dapat meningkat lebih lanjut, karena tim penyelamat mencari 19 orang yang masih hilang lebih dari seminggu, usai hujan lebat mengguyur wilayah tengah dan selatan selama akhir pekan Natal.
"Pencarian 19 orang yang masih hilang masih terus dilakukan," kata badan bencana nasional, dilansir dari Malay Mail, Senin, 2 Januari 2023.
Cuaca buruk melanda saat negara berpenduduk 110 juta orang itu bersiap untuk liburan Natal yang panjang.
Lebih dari 270.000 orang harus mencari tempat berlindung darurat karena hujan deras menggenangi pedesaan, menyebabkan lebih dari 4.500 rumah rusak atau hancur, dan memusnahkan lebih dari 7.000 hektar tanaman.
Baca juga: Filipina Dihantam Badai dan Banjir Sejak Natal, 29 Warga Tewas
Alih-alih merayakan dengan orang yang dicintai, ribuan keluarga menemukan diri mereka membersihkan tempat tinggal dan toko mereka setelah banjir surut.
Sebagian besar korban jiwa berada di provinsi Misamis Occidental, di pulau selatan Mindanao. Tercatat 19 orang meninggal karena tenggelam atau tertimbun tanah longsor akibat hujan.
Filipina berada di antara negara-negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Para ilmuwan memperingatkan, badai menjadi lebih kuat saat dunia menjadi lebih hangat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News