Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana. Medcom.id/Kautsar
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana. Medcom.id/Kautsar

Ramai Indonesia Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel, Begini Tanggapan Istana

Marcheilla Ariesta • 01 Maret 2024 06:32
Jakarta: Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menegaskan, pemberitaan sebuah media asing, Jewish Insider tidak benar. Berita itu menyebut Indonesia memiliki rencana hubungan diplomatik resmi dengan Israel.
 
"Informasi yang disampaikan itu sama sekali tidak benar," kata Ari Dwipayana dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024.
 
Pernyataan Ari itu terkait pemberitaan yang diangkat oleh media jewishinsider.com dalam tautan https://jewishinsider.com/2024/02/israel-indonesia-normalization-state-department/.

Media itu menyebutkan bahwa Indonesia memiliki rencana untuk menjalin hubungan diplomatik resmi dengan Israel.
 
Menurut Ari, tidak benar Presiden RI Joko Widodo sampai mengirim utusan khusus untuk berbicara dengan Israel. Dia menjelaskan bahwa untuk urusan luar negeri, presiden menugaskan pada menteri luar negeri (menlu) atau atas koordinasi dengan menlu.
 
"Posisi resmi presiden diwakili oleh pernyataan dan sikap menlu," tegas Ari Dwipayana.
 
Solusi Dua Negara belum terealisasi
 
Dalam wawancara khusus bersama Medcom.id beberapa waktu lalu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Indonesia belum ada rencana untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Hal tersebut dikarenakan Solusi Dua Negara belum teralisasikan.
 
"Karena buat kita, kita bicara dulu mengenai Two-State Solution. Two-State Solution ini adalah hasil keputusan dari Dewan Keamanan PBB. GA (Majelis Umum) berkali-kali juga menyebut mengenai Two State Solution," jelas Menlu Retno.
 
"Jadi, selama Two State Solution belum terealisasi, saya kira akan sangat sulit bagi Indonesia untuk memikirkan masalah hubungan dengan Israel," tegasnya.
 
Two State Solution atau Solusi Dua Negara merupakan sebuah penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel dengan cara mengakui keberadaan negara satu sama lain. adapun pembahasan mengenai bagaimana batas wilayah, dimana ibu kota, serta teknis penyelesaiannya dapat ditentukan melalui sebuah perundingan.
 
Two State Solution mengusulkan kerangka penyelesaian konflik Israel dan Palestina dengan mendirikan dua negara untuk dua bangsa. Israel untuk bangsa Yahudi dan Palestina untuk rakyat Palestina.
 
Berdasarkan Jewish Insider, Israel dan Indonesia berencana mengumumkan pembentukan hubungan diplomatik pada Oktober 2023. Mereka menyebutkan, ini sebuah langkah yang tertunda karena serangan teror Hamas terhadap Israel dan perang berikutnya di Gaza.
 
Mereka menyebutkan, Menteri Luar Negeri Israel saat itu Eli Cohen dan Presiden Jokowi menyetujui rancangan akhir perjanjian bagi negara Yahudi dan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia untuk bertukar kantor perdagangan, ‘sebagai langkah pertama menuju hubungan diplomatik penuh’. Hal ini diungkapkan sumber yang terlibat dalam pembicaraan tersebut.
 
Dalam berita itu disebutkan, Oktober 2023 menjadi kemungkinan tanggal pengumuman resmi. Namun, hingga Februari 2024, tidak ada pengumuman resmi tentang hal tersebut, baik dari Israel maupun pemerintaj Indonesia.
 
Berita itu juga menyebutkan, Jakarta memantau kemajuan menuju normalisasi Israel-Saudi, dan berpikir bahwa dampak buruknya akan lebih kecil jika keduanya terjadi dalam waktu singkat, kata salah satu sumber.
 
Mereka menyebut Indonesia berencana membuka kantor perdagangan di Ramallah pada waktu yang bersamaan.
 
Baca juga: Solusi Dua Negara Harus Terpenuhi Jika Israel Ingin Berhubungan dengan RI
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan