Menlu Retno Marsudi sebut Indonesia tertarik memperkuat hubungan dengan Eropa terutama dalam tiga bidang penting./Tangkapan layar Zoom
Menlu Retno Marsudi sebut Indonesia tertarik memperkuat hubungan dengan Eropa terutama dalam tiga bidang penting./Tangkapan layar Zoom

Indonesia Tertarik Tingkatkan Hubungan dengan Eropa di 3 Bidang, Apa Saja?

Marcheilla Ariesta • 01 Maret 2022 20:00
Jakarta: Indonesia menjajaki hubungan lebih erat dengan Eropa. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan ada tiga bidang yang menarik untuk meningkatkan kemitraan dengan Eropa.
 
Pertama, kesehatan global. Indonesia memiliki peran cukup besar dalam kesehatan global setelah menjadi bagian dalam hub vaksin.
 
"Indonesia juga dipercaya sebagai salah satu penerima manfaat transfer teknologi vaksin mRNA oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia)," tuturnya dalam
, Selasa, 1 Maret 2022.

Uni Eropa juga saat ini menjadi salah satu produsen vaksin global terbesar. Menurut Retno, hal ini membuka peluang kemungkinan kerja sama antarbisnis di luar pandemi antara Indonesi dengan Eropa.
 
Ia juga mengharapkan, kerja sama ini dibarengi dengan transfer teknologi dan keahlian dalam pengembangan produksi vaksin.
 
Bidang kedua adalah ekonomi digital. Menurut Retno, ekosistem digital di Indonesia tumbuh pesat sehingga memberikan peningkatan bagi bisnis di Indonesia.
 
Baca juga: Menlu RI: Perang Bawa Risiko Besar Bagi Ekonomi Dunia
 
Terlebih, katanya, Indonesia memiliki delapan unicron dan lebih dari 17 juta UMKM. "Prediksi potensi ekonomi digital Indonesia akan mencapai USD150 miliar pada 2025, atau 10 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
 
"Kemitraan antarbisnis akan membantu mendukung transformasi digital di Indonesia dan memungkinkan perusahaan rintisan lokal kami tercatat untuk go global," tuturnya.
 
Karena itu, kata Retno, digitalisasi harus dimanfaatkan lebih jauh. Hal ini dapat menghubungkan bisnis satu sama lain dan memamerkan produk unggulan masing-masing.
 
Bidang ketiga adalah energi hijau. Retno berharap penguatan kerja sama di bidang ini dapat mempercepat transmisi energi rendah karbon.
 
"Transisi energi merupakan unsur penting untuk menjapai tujuan kita Nol Emisi pada 2050 atau lebih cepat. Tapi, transisi energi tidak murah," serunya.
 
Karenanya, ia ingin mengundang para pebisnis dari Eropa untuk memanfaatkan peluang investasi ini. "Dan membantu kami mengembangkan industri hujau serta mengakses teknologi hijau yang terjangkau," ujarnya.
 
Ia berharap, tema keketuaan G20 Indonesia, Recover Together, Recover Stronger dapat terwujud juga dalam hubungan erat Indonesia dan Eropa.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan