Pacquiao, yang juga merupakan pensiunan petinju dunia, menjadi salah satu tokoh vokal dalam kampanye melawan narkoba di Filipina. Ia juga sempat mendukung perang narkoba ala Presiden Rodrigo Duterte yang telah menewaskan ribuan orang.
Menjelang pemilu Filipina di tahun 2022, Pacquiao berusaha menjauhkan diri dari Duterte. Ia menilai para pengguna narkoba harus memiliki 'kesempatan membela diri' di pengadilan dan tidak langsung dihukum di jalanan begitu saja.
"Kami harus memenjarakan mereka yang menggunakan narkoba, menjual narkoba - itulah yang dikatakan undang-undang," tuturnya, dilansir dari AFP, Selasa, 23 November 2021.
Ia bersumpah akan melanjutkan kampanye anti-narkoba dengan cara yang benar. "Sebelumnya, saya naif, makanya saya menggunakan narkoba... Saya tidak tahu hukum kala itu," kata Pacquiao.
"Saat ini, mereka (para pengguna narkoba) sudah tahu bahwa undang-undang tidak mengizinkan obat-obatan terlarang," lanjutnya.
Baca: Duterte Tuding Seorang Capres Filipina Pengguna Narkoba
Pacquiao mengejutkan dunia olahraga pada 2016. Ia mengaku menggunakan mariyuana dan sabu yang sangat adiktif saat masih remaja.
Ia menghadapi pertarungan sulit dalam bursa calon presiden Filipina. Dalam jajak pendapat, Pacquiao mendapatkan tempat keempat dengan hanya meraih sembilan persen dukungan.
Sementara Ferdinand Marcos Jr, putra mantan diktator Filipina, menjadi sosok terdepan dengan 47 persen dukungan warga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News