Dubes Tantowi Yahya (tengah) menjadi moderator dalam rangkaian 2nd Pacific Exposition 2021. (Kemenlu RI)
Dubes Tantowi Yahya (tengah) menjadi moderator dalam rangkaian 2nd Pacific Exposition 2021. (Kemenlu RI)

Wow! Pacific Exposition 2021 Cetak Komitmen Transaksi Rp1,48 Triliun

Willy Haryono • 30 Oktober 2021 11:47
Jakarta: The 2nd Pacific Exposition 2021 telah digelar secara virtual pada tanggal 27–30 Oktober 2021. Kegiatan yang diikuti 18 negara & Teritori dari Kawasan Pasifik ini telah  mencetat komitmen transaksi senilai USD104 juta atau setara Rp1,48 triliun.
 
"Angka tersebut meningkat sekitar 48 persen dari dua tahun sebelumnya," ucap Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, dalam keterangan virtual kepada awak media, Sabtu, 30 Oktober 2021.
 
Negara & Teritori yang mengikuti Pacific Exposition 2021 adalah Australia, Kepulauan Cook, Fiji, Polinesia Prancis, Guam, Kiribati, Nauru, Kaledonia Baru, Selandia Baru, Niue, Palau, Papua Nugini, Samoa, Kepulauan Solomon, Timor Leste, Tonga, Tuvalu, dan Indonesia.

Potensi transaksi dan komitmen bisnis dalam Pacific Exposition 2021 trutama berasal dari Australia, Indonesia, Selandia Baru, dan Kaledonia Baru. Komoditas yang dihadirkan dan menjadi sorotan meliputi biji kopi, trafo listrik, ban, produk pertanian, kertas, produk makanan, dan peralatan kesehatan dan medis.
 
Trade Exhibition menampilkan 200 virtual booth untuk setiap negara/Teritori yang berpartisipasi. Setiap negara dan Teritori di Pasifik yang berpartisipasi mendapat virtual booth pemerintah yang memamerkan produk utama, peluang investasi, dan kemegahan pariwisata. Beberapa virtual booth dialokasikan untuk pelaku bisnis dari masing-masing negara & Teritori. 

Berikut 16 jenis usaha yang dipamerkan pada Pameran Perdagangan selama 4 hari dalam Pasific Exposition 2021:

  1. Agriculture
  2. Coffee
  3. Development
  4. Distributor 
  5. Entertainment
  6. Food and Beverages
  7. Furniture and Home Furnishing
  8. Health and Beauty
  9. Industrial
  10. Manufacturer
  11. Multi-industry
  12. Services
  13. Technology
  14. Textile and Fashion
  15. Tourism
  16. Trading
Pacific Exposition 2021 menggunakan platform virtual dengan fleksibilitas tinggi untuk menciptakan lingkungan interaktif. Teknologi ini mampu menggerakkan acara hibrida jarak jauh sepenuhnya dengan bandwidth rendah untuk memenuhi kebutuhan interaksi bisnis secara virtual di antara peserta di kawasan Pasifik. Platform ini masih dapat diakses hingga satu bulan ke depan setelah penutupan pameran Pasifik Exposition ke-2.
 
Acara tahun ini dibuka oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, yang dihadiri Perdana Menteri Samoa dan Kepulauan Cook, Presiden Polinesia Perancis, Para Menteri dari Australia, Fiji, Kaledonia Baru, Selandia Baru, Niue, Palau, Kepulauan Solomon, Timor Leste dan Pejabat Tinggi dari Guam, Kiribati, Nauru, Papua Nugini, Tonga dan Tuvalu.
 
Baca:  Pacific Exposition 2021 Jadi Upaya Pemulihan Ekonomi Pascapandemi
 
Indonesia diwakili kementerian terkait, yaitu Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Penanaman Modal, Kementerian Kelautan dan Perikanan, BP2MI dan 6 Provinsi Pasifik Indonesia.
 
Terdapat 312 peserta yang mengikuti Pemeran Perdagangan, yang terdiri atas Instansi Pemerintah, Perusahaan Swasta, Usaha Kecil Menengah (UKM), Koperasi, dan Badan Usaha Milik Negara. Peserta tersebut mengisi 200 virtual booth yang disediakan.
 
Acara yang berlangsung selama empat hari ini dihadiri 10.825 pengunjung, dua kali lipat dari pengunjung pada 2019. Para pengunjung tidak terbatas dari negara Pasifik namun sudah dari berbagai kawasan, dan seperti dari Kanada, Malaysia, Tiongkok, Kolombia, Jepang, Singapura, Belgia, Spanyol, Kuwait, dan Afghanistan.
 
Selain pameran perdagangan dan temu usaha, The 2nd Pacific Exposition 2021 juga melaksanakan lima forum atau seminar yaitu Wicara Pasifik, Forum Perdagangan, Investasi dan Ekonomi Kreatif, Forum Pariwisata, Forum Kesehatan, dan Forum Perikanan yang dihadiri oleh 3,300 pengunjung. 
 
Hasil dari diskusi di lima forum tersebut adalah The 2nd Pacific Exposition bisa mendorong percepatan pemulihan ekonomi, meningkatkan solidaritas dan kerjasama regional merupakan aset berharga dalam menjawab tantangan paska Covid-19/, dan usaha bersama perlu dilakukan untuk memastikan keberlanjutan dan ketahanan ekonomi negara-negara Pasifik. 
 
Sebagai bentuk komitmen Indonesia untuk terus berkontribusi bagi kemajuan kawasan Pasifik, Pemerintah Indonesia berencana menyelenggarakan Pasifik Exposition yang ke-3 tahun 2023.
 
"Saat pandemi sudah lebih bersahabat, diharapkan Pasific Exposition dapat digelar secara fisik di tahun 2023," pungkas Dubes Tantowi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan