Dari perwakilan 25 negara, salah satu yang hadir dalam pertemuan adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Tiongkok menganggap Indonesia sebagai salah satu mitra penting dalam proyek Belt and Road Initiative.
"Dalam sambutan tertulisnya, Presiden Xi Jinping menekankan bahwa Tiongkok akan senantiasa menjunjung tinggi prinsip perkembangan damai dan kerja sama yang saling menguntungkan untuk menang bersama," ujar Qiu Xinli, penasihat politik dari Kedutaan Besar Tiongkok di Jakarta.
"Kami bersedia bekerja sama dengan para mitra untuk membangunkan Belt and Road menjadi jalan kerja sama; jalan kesehatan yang melindungi kesehatan dan keselamatan rakyat; jalan pemulihan yang mendorong ekonomi sosial bergeliat kembali; dan jalan pertumbuhan yang merealisasikan potensi perkembangannya," sambung dia, dalam konferensi virtual bersama awak media, Rabu 24 Juni 2020.
Beijing berharap Indonesia dapat terus mempromosikan Belt and Road Initiative di panggung dunia. Bagi Tiongkok, proyek pembangunan ini dapat mendorong terwujudnya "Komunitas Senasib Sepenanggungan Umat Manusia."
Baca: Indonesia Miliki Posisi Strategis di Belt and Road Initiative
Dalam membangun proyek Belt and Road Initiative, Tiongkok menilai strategi Poros Maritim Dunia yang diserukan Presiden Joko Widodo dapat berjalan secara sinergis.
"Sinergi strategi pembangunan antara Tiongkok dan Indonesia terus meraih hasil penting," sebut Qiu.
"Kami bersedia bekerja sama dengan Indonesia untuk semakin memperdalam dan memperkokoh pembangunan Belt and Road serta strategi Poros Maritim Dunia agar memberikan kesejahteraan kepada rakyat kedua negara," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News