Latihan ini merupakan bagian dari latihan gabungan Keris Woomera 2024 antara militer Indonesia dan Australia di Situbondo Jawa Timur.
Menurut Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) 3 Marinir Letkol Mar Adid Kurniawan Wicaksono, M.Tr.Opsla., yang bertindak selaku penanggung jawab materi latihan, latihan ini bertujuan untuk memahami prosedur operasi evakuasi dalam rangka membantu proses pengungsian yang dimiliki kedua negara serta mendapatkan prosedur yang sama jika kegiatan ini dilaksanakan bersama di masa mendatang.
Ia menambahkan bahwa latihan ini menjadi sangat kompleks karena dilaksanakan kedua TNI dan ADF yang memilik doktrin, teknik dan prosedur berbeda dalam operasi evakuasi Non-combatant (NEO).
Dalam skenario latihan, disimulasikan para personel pasukan gabungan TNI dan ADF diterjunkan untuk mengevakuasi warga negara Indonesia dan Australia di suatu negara yang tengah terjadi konflik sosial.
Beberapa tahapan NEO di antaranya Tahap Insersi, Tahap Evakuasi dan Tahap Ekstraksi. Pada tahap Insersi pasukan gabungan masuk ke suatu daerah yang sudah ditentukan dan mendirikan Pusat Penanganan Evakuasi.
Setelah siap, pelaksanaan Tahap Evakuasi dimulai dengan menerima pengungsi, pemeriksaan, pemilihan dan administrasi. Di Tahap Ekstraksi, pengungsi yang sudah ditentukan akan dipandu menuju sarana angkut yang disiapkan untuk kembali ke negara asal.
Baca juga: Latihan Militer RI-Australia Berlanjut, TNI dan ADF Evakuasi Warga dari Zona Konflik
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News