Baca: Raja Belanda akan Kunjungi Empat Lokasi di Indonesia.
Pengamat dan dosen Hubungan Internasional di Universitas Padjajaran Teuku Rezasyah mengatakan bahwa Belanda ingin memperbaiki hubungan setelah sekian lama mengabaikan Indonesia.
“Kerajaan Belanda ingin memanfaatkan momentum undangan dari Presiden Jokowi karena telah sadar bahwa sekarang Indonesia memiliki peran strategis di dunia. Terlebih lagi dengan potensi Indonesia menjadi negara maju di tahun 2030 nanti,” ujar Rezasyah, kepada Medcom.id, Senin, 9 Maret 2020.
Sebelumnya, pemimpin Kerajaan Belanda terakhir pernah mengunjungi Indonesia adalah Ratu Beatrix dan Raja Willem-Alexander pada 1995. Saat itu, Willem-Alexander masih menjadi putra mahkota.
Rezasyah memperkirakan bahwa kunjungan 25 tahunan ini akan berlanjut dengan kunjungan berikutnya yaitu sebelum tahun 2030.
Terkait hubungan Indonesia dan Belanda di masa lalu yaitu peranan Belanda dalam penjajahan Indonesia selama 300 tahun, tampaknya Belanda ingin menggunakan momentum ini untuk mengubah citra.
“Penjajahan Belanda penuh dengan perlakukan tidak manusiawi dan berbagai pelanggaran Hak Asasi Manusia. Kedatangan Raja dan Ratu kali ini terlihat sebagai upaya untuk mengubah citra Belanda di mata Indonesia dan ranah Internasional, dari status penjajah menjadi mitra strategis di masa kini dan masa depan,” jelas Rezasyah lebih lanjut.
Kedatangan keluarga Kerajaan Belanda juga ditujukan untuk menumbuhkan harapan akan lahirnya nilai tambah diberbagai bidang. Hal ini terutama mengandalkan manajemen dan teknologi Belanda.
Rezasyah berpendapat bahwa kerja sama tersebut akan bergerak dibidang pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, wilayah pesisir, pelestarian lingkungan hidup, sastra budaya serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
200 pengusaha
Raja Willem-Alexander akan diterima oleh Presiden Joko Widodo pada 10 Maret 2020. Adapun lawatan di Indonesia akan berlansung pada 9-13 Maret.
Kementerian Luar Negeri RI mengatakan, pertemuan kedua kepala negara direncanakan akan membahas berbagai hal, antara lain kerja sama bilateral di bidang ekonomi dan peningkatan sumber daya manusia.
Saat di Indonesia, Raja Willem-Alexander akan mengunjungi Jakarta, Yogyakarta, Palangkaraya, dan Danau Toba. Dalam kunjungan ini, Raja Willem-Alexander akan didampingi oleh Ratu Maxima, tiga menteri, dan hampir 200 pengusaha.
Belanda merupakan investor terbesar di Indonesia dari Eropa, serta merupakan mitra dagang terbesar kedua di Eropa.
Memasuki 75 tahun usia Republik Indonesia, hubungan bilateral Indonesia-Belanda terus meningkat. Kedua negara saling menghormati dan mendapatkan keuntungan dari berbagai skema kerja sama.
Pada 2013, Joint Declaration on Comprehensive Partnership antara Presiden RI dan Perdana Menteri Belanda telah memuat secara eksplisit pengakuan moral serta politis Pemerintah Belanda atas Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. (Flory Ambarita)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News