Dalam pertemuan dengan Menlu Retno Marsudi di Jakarta pada hari Sabtu ini, 15 Juli 2023, Fidan membahas berbagai isu dalam kerangka hubungan bilateral Indonesia-Turki.
"Indonesia adalah mitra strategis. Kita berdua telah bersahabat dan berkolaborasi sejak lama. Indonesia juga merupakan salah satu negara pertama yang membantu Turki saat terjadi bencana gempa di bulan Februari. Terima kasih banyak," ucap Fidan dalam konferensi pers bersama Menlu Retno di Kemenlu RI Jakarta.
"Kita sama-sama menghargai hubungan ini dan akan terus memperkuatnya di berbagai bidang. Indonesia juga merupakan mitra penting di bawah inisiatif Turki untuk wilayah Asia," sambungnya.
Tahun lalu dalam KTT G20, Indonesia dan Turki telah membangun Dewan Strategis Tingkat Tinggi (HLSC). Menurut Fidan, ini merupakan sebuah pencapaian konkret dalam mekanisme mendorong hubungan Indonesia-Turki ke level berikutnya.
Berbagai isu dibicarakan Fidan dengan Menlu Retno, mulai dari perjuangan kemerdekaan Palestina, nasib pengungsi Rohingya, situasi di Afghanistan hingga reformasi Dewan Keamanan PBB.
Terkait bidang ekonomi, nilai perdagangan Indonesia dan Turki telah mencapai hampir USD3 miliar tahun lalu, meningkat 29 persen dari tahun sebelumnya. Fidan berharap nilai ini dapat terus bertambah hingga USD10 miliar.
Selain itu, Menlu Retno dan Fidan juga membahas mengenai peluang kerja sama kedua negara dalam megaproyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Fidan mengatakan, sejumlah perusahaan Turki berpengalaman dalam menangani proyek besar, dan hal ini bisa menjadi pertimbangan Indonesia.
Begitu juga dengan pertahanan, di mana Fidan mengeklaim Turki merupakan salah satu negara terdepan dalam bidang tersebut.
"Finansial, teknologi, transportasi, energi, pariwisata, budaya dan pendidikan juga kami bicarakan. Untuk hubungan people-to-people, ada permintaan besar untuk penerbangan dari Turki ke Indonesia," sebut Fidan.
"Kami juga berbicara mengenai terorisme dan kejahatan transnasional. Turut dibicarakan juga berbagai tantangan global, Islamofobia serta aksi tercela pembakaran Al-Qur'an," sambungnya.
Untuk ASEAN, Turki mengaku tertarik mengembangkan dialog dengan blok Asia Tenggara ini, terutama setelah melihat kesuksesan Indonesia sebagai pemegang keketuaan tahun ini.
Setelah pertemuan bilateral, Menlu Retno dan Fidan bergabung dengan Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn untuk pertemuan trilateral. Dalam hal ini, ASEAN dan Turki akan memanfaatkan posisi strategis untuk mempromosikan paradigma kolaborasi secara global.
Menlu Retno menyambut baik dukungan Turki untuk pendekatan inklusif ASEAN di Indo-Pasifik. ASEAN dan Turki akan terus memajukan area kerja sama praktis, seperti dalam melawan terorisme dan ekstremisme kekerasan, transisi energi, sains dan teknologi, serta manajemen bencana.
Indonesia menantikan kerja sama ASEAN dan Turki yang lebih kuat untuk melanjutkan program kerja sama bersama, sejalan dengan Practical Cooperation Areas (PCA) dari mitra dialog sektoral.
Baca juga: Dialog Trilateral dengan Turki dan ASEAN, RI Tekankan Paradigma Kolaborasi Global
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id