Resolusi diadopsi di tengah serangkaian gempuran serangan udara pemerintah Suriah ke Ghouta Timur yang telah menewaskan lebih dari 500 orang.
Dengan dukungan Rusia, DK PBB mengadopsi resolusi yang membuka akses bagi penyaluran bantuan kemanusiaan dan evakuasi medis. Namun tidak disebutkan secara spesifik kapan gencatan senjata ini mulai diberlakukan.
Setelah pemungutan suara di DK PBB, grup pemantau Syrian Observatory for Human Right melaporkan adanya sejumlah pesawat jet tempur Suriah yang melancarkan serangan baru ke sebuah kota di Ghouta Timur.
SOHR melaporkan sedikitnya 127 anak berada di antara 519 korban tewas dalam gempuran serangan udara sejak sepekan terakhir di Ghouta Timur.
Sedikitnya 41 warga sipil tewas dalam serangan udara pada Sabtu, termasuk delapan anak-anak. Rusia membantah terlibat dalam serangan tersebut.
Pemungutan suara mengenai gencatan senjata Rusia dijadwalkan awalnya pada Kamis. Namun penundaan terus terjadi seiring mandeknya negosiasi antar diplomat PBB untuk menghindari hak veto dari Rusia, negara pendukung operasi militer Suriah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News