Claudine GayAFP PHOTO/Kevin Dietsch/Joseph Prezioso
Claudine GayAFP PHOTO/Kevin Dietsch/Joseph Prezioso

Internal Kampus Harvard Terpecah-belah akibat Perang Israel-Hamas

M Rodhi Aulia • 03 Januari 2024 11:27
Jakarta: Internal Universitas Harvard diyakini terpecah-belah akibat perang Israel versus Hamas di Gaza, Palestina. Perpecahan ini berbuntut Presiden Universitas Harvard Claudine Gay mengundurkan diri dari jabatannya, Selasa 2 Januari 2024 waktu setempat. 
 
Otoritas tertinggi di Universitas Harvard mengangkat Alan M. Garber sebagai Presiden sementara. Garber ditugaskan untuk mengatasi perpecahan internal tersebut.
 
"Sebagai presiden sementara, Garber akan menghadapi tugas sulit dalam membimbing Harvard melewati salah satu periode paling bergejolak dalam hampir dua dekade. Garber, seorang Yahudi, juga akan ditugaskan untuk menyatukan kampus yang masih terpecah belah akibat pertempuran di Israel dan Gaza," tulis The Harvard Crimson dalam laporannya yang dikutip Rabu 3 Januari 2024.

Baca juga: Dampak Perang Hamas vs Israel, Presiden Harvard Mengundurkan Diri
 
Garber merupakan Rektor Universitas Harvard sejak 2011. Ia pernah bertugas di sejumlah unit Harvard, yakni Harvard Medical School, Fakultas Seni dan Sains, Harvard Kennedy School of Government, dan Harvard TH Chan School of Public Health.
 
Garber menyadari tugasnya tidak mudah. Ia harus mewujudkan persatuan kembali terjadi di internal Harvard.
 
"Meskipun hari ini adalah hari yang sulit, saya tahu apa yang bisa dicapai komunitas ini bersama-sama," kata Garber dikutip The Harvard Crimson.
 
Sebelumnya Claudine Gay mengundurkan diri usai mendapatkan serangan bertubi-tubi. Di antaranya terkait kesaksiannya di kongres seputar antisemitisme dan tuduhan plagiarisme.
 
Gay dinilai gagal menunjukkan posisi Harvard dalam memberikan protes keras terhadap serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu. 
 
Gay sempat memberikan kesaksiannya di kongres tentang anitisemitisme. Sejak saat itu desakan dan serangan kepada Gay meningkat.
 
Belakangan Gay dituduh melakukan plagiarisme. Dua isu ini disebut-sebut akan membahayakan akreditasi Harvard dan pendanaan. 
 
Gay membantah dua tuduhan tersebut. Namun Gay tidak berdaya. Ia akhirnya menyerah dan menyatakan mundur dari posisinya.
 
Untuk diketahui, Gay merupakan presiden wanita kulit hitam pertama di Harvard. Ia juga merupakan rektor dengan masa jabatan tersingkat, yakni 6 bulan 2 hari.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan