Baca juga: Gagal Tawar Greenland, Trump Tunda Bertemu PM Denmark.
Klaim itu muncul di tengah perselisihan internasional antara Presiden AS kontra kepemimpinan Denmark. Trump mengecam negara Skandinavia dengan liar kendati sebelumnya berkata itu "bukan sumbu nomor satu".
Presiden AS berisiko menjatuhkan reputasi diplomatiknya pekan ini ketika ia membatalkan rencana kunjungan kenegaraan. Atas penolakan Kopenhagen menyetujui penjualan itu, Trump menyebut Perdana Menteri Mette Frederiksen ‘jahat’ dan mengecam Ratu Margrethe II.
Para pejabat pun kelimpungan untuk memperbaiki keadaan. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memuji status anggota NATO itu sebagai sekutu AS dalam perteleponan dengan koleganya dari Denmark. Frederiksen menolak terlibat dalam perang mulut dengan Presiden AS dan menegaskan negara mereka tetap sekutu setia.
Disiarkan dari Independent, Jumat 23 Agustus 2019, Trump membuat lelucon soal Puerto Rico tahun lalu, menurut laporan New York Times mengutip seorang mantan pejabat pemerintah yang mendengarnya.
Secara tertutup, presiden membahas kemungkinan pembelian Greenland selama lebih dari satu tahun dan meminta stafnya mempelajari gagasan itu, lapor NY Times.
Puerto Riko adalah wilayah AS dan Trump sering berseteru dengan para pemimpin politiknya. Ia menyiratkan dalam tweet bahwa wilayah itu bukan bagian dari AS, mengklaim para pejabatnya "hanya mencari untung dari Amerika Serikat".
Trump dikritik karena lambannya respons Pemerintah AS terhadap kehancuran yang ditimbulkan Topan Maria pada 2017, badai yang menewaskan ribuan orang dan menghancurkan infrastruktur.
Dia berulang kali dengan keliru mengklaim bahwa Washington memasok USD91miliar atau senilai Rp1,3 kuadriliun dalam bantuan federal ke Puerto Riko untuk rekonstruksi. Padahal sebenarnya angka ini mencerminkan perkiraan resmi berapa banyak yang bisa diterima Puerto Riko dalam dua dekade mendatang.
Pada April tahun ini, Trump menyebut Carmen Yulin Cruz, Wali Kota San Juan dan kritikus paling terkemuka di pulau itu, "gila dan tidak kompeten".
Pada Kamis, Cruz menggambarkan masa jabatan Trump di Gedung Putih "kepresidenan absurd", sebagai tanggapan terhadap sebuah berita tentang kisah Denmark.
Baca juga: PM Denmark Marah Akan Niat Trump Beli Greenland.
Juga pada Kamis, mantan perdana menteri Denmark menyerang Trump karena mencuit bahwa Kopenhagen tidak memberikan kontribusi yang cukup bagi NATO. Negara-negara yang tidak menghabiskan 2 persen dari PDB mereka untuk pertahanan "jauh dari apa yang harus mereka bayar buat perlindungan militer istimewa yang diberikan" kepada mereka oleh AS, Trump mengklaim pada Rabu.
Lars Lokke Rasmussen, yang memimpin Denmark hingga Juni, menulis tweet: "Kami telah (secara proporsional) menelan jumlah korban di Afghanistan yang sama persis dengan AS. Kami selalu bersikap teguh dan siap. Kami tidak akan menerima bahwa kebijakan pertahanan kami hanya tentang persentase."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News