"Ini berita palsu. Kami tidak merencanakan hal itu dan semoga tidak. Jika kami melakukan itu, kami akan mengirim pasukan lebih dari jumlah yang disebutkan," kata Trump, dikutip dari AFP, Kamis 15 Mei 2019.
New York Times sebelumnya melaporkan bahwa Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan akan mengirimkan pasukan AS sebanyak 120 ribu orang ke Timur Tengah.
"Rencana baru ini tidak menyerukan invasi darat ke Iran, tetapi lebih berjaga-jaga apa yang akan dilakukan Iran dalam waktu dekat," sebut New York Times mengutip pejabat Kemhan AS yang dirahasiakan namanya.
Baca: AS Minta Iran Berperilaku Normal
Namun, pada awal Mei lalu, AS memang telah mengirim pesawat pengebom B-52 sebagai armada tambahan ke Timur Tengah dengan dalih mengatasi ancaman Iran yang meningkat.
Pentagon memastikan jumlah pesawat yang akan dikirim adalah empat buah dan tidak memungkiri bahwa jumlah tersebut akan ditambah, melihat situasi di Timur Tengah dan ancaman dari Iran.
Selain pesawat, di jalur laut, AS juga mengirim armada dengan kapal induk USS Abraham Lincoln. Awalnya, pengiriman ini dilakukan bulan depan. Namun mengingat ancaman dari Iran semakin kuat, AS memutuskan pengiriman dipercepat.
Sementara itu, Komando Pusat AS yang berada di Timur Tengah meyakini ada indikasi ancaman Iran di mana pasukan Iran akan menyerang pasukan AS di wilayah tersebut. Kabar ancaman ini diperoleh dari sumber yang tepercaya meski tak dirinci lebih jelas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News