"Distrik ke-8 saat ini sedang menangani insiden korban jiwa massal yang melibatkan sebuah kendaraan yang menabrak kerumunan orang di Canal dan Bourbon Street,” kata NOLA Ready, program kesiapsiagaan darurat New Orleans seperti dikutip dari AFP, Kamis 2 Januari 2024.
Pukul 03.15 pagi waktu setempat, dentuman musik dari bar-bar di Canal Street seketika berubah menjadi jeritan histeris. Sebuah truk pikap putih melaju dengan kecepatan tinggi, menerobos barikade, dan menabrak kerumunan orang yang sedang menikmati malam pergantian tahun. Di antara suara kaca pecah dan benda logam yang menghantam, tembakan terdengar memecah udara.
Dalam hitungan detik, kepanikan melanda. Polisi berlarian, senjata terhunus, sementara orang-orang berteriak mencari tempat berlindung.
Baca juga: Sosok Shamsud-Din Jabbar, Tersangka Serangan New Orleans, Punya Bendera ISIS
Aksi Terorisme yang Terinspirasi ISIS
Di tempat lain, beberapa jam sebelum serangan, Shamsud-Din Jabbar—seorang veteran Angkatan Darat AS berusia 42 tahun—mengunggah video di media sosial. Dalam video itu, ia mengaku berafiliasi dengan ISIS dan bersumpah akan membawa kehancuran ke pusat keramaian di Amerika Serikat.FBI, yang kini memimpin investigasi, mengungkap bahwa truk yang dikendarai Jabbar membawa senjata api dan bahan peledak. Setelah melakukan serangan, Jabbar terlibat baku tembak dengan polisi sebelum akhirnya tewas di tempat.
15 Tewas, Puluhan Luka-Luka
Ketika fajar menyingsing di New Orleans, kota itu tidak lagi sama. Sebanyak 15 orang tewas dalam tragedi tersebut, sementara 30 lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit, beberapa dalam kondisi kritis.Presiden Joe Biden langsung mengutuk serangan itu dalam pidatonya, menyebutnya sebagai tindakan keji dan pengecut. Biden berjanji akan memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban dan memperketat pengamanan di seluruh penjuru negeri.
Malam yang Mengubah French Quarter Selamanya
French Quarter, yang biasanya dikenal sebagai kawasan penuh tawa dan musik, kini berubah menjadi tempat berkabung. Bunga-bunga diletakkan di trotoar, menandai tempat di mana nyawa melayang."Pengemudi mencoba menabrak sebanyak mungkin orang. Ia berniat menciptakan kekacauan dan kerusakan yang ditimbulkannya," kata Kepala Polisi Anne Kirkpatrick," ujar Kepala Polisi Anne Kirkpatrick.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News