Serangan ini menewaskan 15 orang dan melukai lebih dari dua lusin lainnya. Jabbar mengendarai truk sewaan dengan kecepatan tinggi menabrak kerumunan, sebelum melepaskan tembakan menggunakan senapan serbu. Ia akhirnya ditembak mati oleh polisi di tempat kejadian.
Latar Belakang Jabbar
Jabbar pernah bertugas di Angkatan Darat AS dari 2007 hingga 2015 sebagai spesialis sumber daya manusia dan teknologi informasi. Ia juga dikerahkan ke Afghanistan pada tahun 2009 hingga 2010. Jabbar kemudian bekerja sebagai konsultan IT di Deloitte sejak 2021.Dalam sebuah pernyataan, Deloitte mengungkapkan keterkejutan mereka atas keterlibatan Jabbar.
"Kami terkejut mengetahui bahwa individu yang diidentifikasi sebagai tersangka memiliki hubungan dengan perusahaan kami. Kami sangat mengutuk tindakan kekerasan ini dan bekerja sama penuh dengan pihak berwenang dalam penyelidikan," ujar juru bicara Deloitte.
Bendera ISIS dan Radikalisasi
Menurut FBI, sebuah bendera ISIS ditemukan pada tiang truk yang digunakan dalam serangan tersebut.Presiden Joe Biden, dalam pernyataannya, mengatakan, "Bendera ISIS ditemukan di kendaraannya, dan beberapa jam sebelum serangan, ia memposting video di media sosial yang mengindikasikan bahwa ia terinspirasi oleh ISIS dan memiliki niat untuk membunuh."
Investigasi awal menunjukkan bahwa Jabbar kemungkinan telah diradikalisasi dalam beberapa tahun terakhir, dengan perang Israel-Hamas disebut sebagai salah satu pemicu utama radikalisasinya.
Penyelidikan Lebih Lanjut
FBI sedang menyelidiki kemungkinan hubungan Jabbar dengan organisasi teroris lainnya. "Kami tidak percaya bahwa ia bertindak sendirian," ujar Presiden Dewan Kota New Orleans Helena Moreno.Rekaman CCTV menunjukkan beberapa orang tampaknya menanam bahan peledak di kawasan tersebut sebelum serangan terjadi.
Namun, sebagian individu dalam rekaman telah diidentifikasi sebagai pejalan kaki yang tidak terkait. "Kami bekerja keras untuk memastikan siapa saja yang terlibat ditangkap," tambah Moreno.
FBI menemukan bahan peledak improvisasi (IED) di dalam truk Jabbar dan di lokasi lain di kawasan French Quarter. Dua IED berhasil diamankan dan dinonaktifkan. Selain senapan serbu, Jabbar juga dilaporkan membawa pistol dan granat.
Respon dari Pemerintah
Dalam pidatonya, Presiden Joe Biden menyatakan belasungkawa kepada para korban dan keluarga mereka."Semangat New Orleans tidak akan pernah, tidak akan pernah, tidak akan pernah dikalahkan," tegasnya.
Biden juga memastikan bahwa otoritas berwenang sedang bekerja keras untuk mengidentifikasi semua keterkaitan dan kemungkinan ancaman lain yang terkait dengan serangan ini.
Serangan di New Orleans ini telah meningkatkan kewaspadaan nasional terhadap ancaman teroris domestik dan radikalisasi individu di AS.
Baca Juga:
Foto Tersangka Serangan New Orleans Disebar oleh FBI
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News