Presiden Terpilih Amerika Serikat 2024, Donald Trump. (Gage Skidmore)
Presiden Terpilih Amerika Serikat 2024, Donald Trump. (Gage Skidmore)

Profil Donald Trump, Sang Trilliuner Kontroversial yang Kembali Jadi Presiden AS

Riza Aslam Khaeron • 07 November 2024 10:20
Jakarta: Donald John Trump kembali menjadi pusat perhatian dunia politik setelah memenangkan pemilu Presiden Amerika Serikat pada tahun 2024, menjadikannya kembali sebagai Presiden. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Presiden ke-45 dari tahun 2017 hingga 2021.
 
Kemenangan ini membuatnya menjadi presiden kedua dalam sejarah Amerika Serikat yang memenangkan dua masa jabatan yang tidak berturut-turut, setelah Grover Cleveland.
 

Kehidupan Awal dan Pendidikan

Profil Donald Trump, Sang Trilliuner Kontroversial yang Kembali Jadi Presiden AS
Gambar: Trump ketika masih muda. (New York Daily News)
 
Donald Trump lahir pada 14 Juni 1946 di Queens, New York City. Ia adalah anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan Fred Trump dan Mary Anne MacLeod.

Fred Trump adalah seorang pengembang properti sukses, yang memberikan pengaruh besar terhadap Donald muda dalam dunia bisnis real estate.
 
Trump menempuh pendidikan di New York Military Academy pada usia 13 tahun, di mana ia dikenal sebagai siswa yang disiplin dan penuh semangat kompetitif.
 
Setelah lulus, ia melanjutkan studi ke Universitas Fordham selama dua tahun sebelum pindah ke Wharton School di Universitas Pennsylvania, tempat ia meraih gelar Bachelor of Science dalam bidang Ekonomi pada tahun 1968.
 

Karier Bisnis

Profil Donald Trump, Sang Trilliuner Kontroversial yang Kembali Jadi Presiden AS
Gambar: Trump dalam acara tv "The Apprentice". (Douglas Gorenstein/NBC)
 
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Trump bergabung dengan perusahaan keluarga, Elizabeth Trump & Son, yang kemudian diubah namanya menjadi The Trump Organization pada tahun 1971.
 
Di bawah kepemimpinannya, The Trump Organization berkembang pesat, terutama di bidang properti.
 
Trump fokus pada pengembangan gedung pencakar langit, hotel mewah, kasino, dan lapangan golf. Trump Tower di Manhattan menjadi simbol kesuksesannya di dunia real estate.
 
Trump juga dikenal sebagai figur televisi melalui reality show "The Apprentice" pada tahun 2004, yang berlangsung selama 14 musim hingga 2015.
 
Acara ini memperkenalkannya pada khalayak yang lebih luas dan memperkuat citranya sebagai pengusaha sukses dan tegas.
 

Karier Politik

Profil Donald Trump, Sang Trilliuner Kontroversial yang Kembali Jadi Presiden AS
Gambar: Trump dan Burung Elang. (The Guardian)
 
Trump memasuki dunia politik pada tahun 2015 dengan mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Republik. Dalam pemilu 2016, ia berhasil mengalahkan kandidat Demokrat, Hillary Clinton, meskipun kalah dalam perolehan suara populer.
 
Selama masa jabatan pertamanya (2017-2021), Trump dikenal dengan berbagai kebijakan kontroversial, seperti pelarangan perjalanan dari negara-negara mayoritas Muslim, pembangunan tembok perbatasan dengan Meksiko, serta reformasi pajak yang memberikan keuntungan besar bagi perusahaan besar.
 
Trump juga terkenal karena pendekatannya yang tidak konvensional dalam politik internasional. Ia bertemu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, dalam upaya mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea, dan mengadopsi kebijakan "America First" yang sering mengubah prioritas tradisional kebijakan luar negeri Amerika.
 
Ia juga terlibat dalam dua kali proses pemakzulan, tetapi lolos dari pemberhentian dalam kedua kasus tersebut.
 
Setelah kalah dalam pemilu 2020 melawan Joe Biden, Trump kembali mencalonkan diri dalam pemilu 2024. Meski menghadapi berbagai tantangan hukum, Trump berhasil memenangkan pemilu melawan Kamala Harris. 
 
Kemenangannya dianggap sebagai kebangkitan politik yang luar biasa, terutama setelah upaya untuk menggulingkan hasil pemilu 2020 berujung pada kerusuhan di Capitol.
 

Pemilu 2024

Pemilu 2024 merupakan salah satu pemilu paling bergejolak dalam sejarah Amerika Serikat. Setelah kekalahan di tahun 2020 dan berbagai tantangan hukum, banyak yang memperkirakan karier politik Trump telah berakhir.
 
Namun, Trump berhasil membalikkan keadaan dengan kampanye yang agresif dan fokus pada isu-isu yang menjadi perhatian utama pemilih, seperti ekonomi, inflasi, dan keamanan nasional.
 
Trump mengalahkan Kamala Harris dengan memperoleh 279 suara elektoral, sementara Harris mendapatkan 223 suara.
 
Kemenangan ini didorong oleh pendekatan Trump yang fokus pada keluhan utama masyarakat Amerika, yaitu meningkatnya biaya hidup dan ketidakamanan perbatasan. 
 
Selama kampanye, Trump juga harus menghadapi dua percobaan pembunuhan. Meskipun demikian, Trump tetap melanjutkan kampanyenya dengan penuh semangat, menunjukkan ketangguhannya kepada para pendukungnya.
 
Dalam kampanye 2024, Trump berfokus pada perluasan kekuasaan cabang eksekutif melalui penerapan sistem Schedule F untuk memperkuat kontrol presiden terhadap birokrasi federal, serta mengarahkan Departemen Kehakiman untuk mengejar musuh politik domestik.
 
Trump mengatakan akan fokus pada pemulihan ekonomi dan peningkatan keamanan nasional. Ia berjanji untuk "menghentikan perang, bukan memulai perang," mengatasi inflasi, menurunkan biaya hidup, serta menerapkan kebijakan imigrasi ketat termasuk deportasi massal bagi imigran ilegal.
 
Ia juga berjanji untuk menurunkan pajak korporasi dan mengembalikan produksi manufaktur ke Amerika Serikat.
 
Trump menggambarkan Partai Republik sebagai "partai akal sehat" dengan fokus pada keamanan, pendidikan yang lebih baik, dan militer yang kuat tetapi tidak digunakan untuk memulai konflik.
 
Kampanye ini juga menekankan kebijakan anti-imigrasi, deportasi massal, dan kebijakan luar negeri isolasionis "America First". Selain itu, Trump berjanji untuk mencabut dan mengganti Affordable Care Act, serta menutup Departemen Pendidikan.
 

Kekayaan

Donald Trump dikenal sebagai salah satu trilliuner dengan sumber kekayaan yang beragam, terutama dari bisnis real estate melalui The Trump Organization. Selain real estate, Trump memiliki kekayaan dari proyek lisensi merek dan acara televisi "The Apprentice".
 
Pada Oktober 2024, Forbes memperkirakan kekayaan Trump sebesar $6,6 miliar, sementara Bloomberg memperkirakan $7,07 miliar. Kekayaannya juga berasal dari produk berlisensi dan berbagai perjanjian bisnis.
 
Trump menerima warisan dari ayahnya, Fred Trump, yang diperkirakan sebesar $500 juta. Meski menerima warisan besar, Trump menggambarkan dirinya sebagai "self-made man." 
 

Kontroversi

Profil Donald Trump, Sang Trilliuner Kontroversial yang Kembali Jadi Presiden AS
Gambar: Foto mugshot Trump ketika ditahan Kepolisian. (Fulton County Sheriff's Office)
 
Donald Trump menghadapi berbagai kontroversi selama karier politiknya. Selama masa jabatannya, ia menghadapi dua kali proses pemakzulan.
 
Pemakzulan pertama pada 2019 terkait dugaan penyalahgunaan kekuasaan dalam tekanan terhadap Presiden Ukraina untuk menyelidiki Joe Biden dan keluarganya, serta menahan bantuan militer sebagai alat tawar.
 
Pemakzulan kedua terjadi pada 2021, setelah kerusuhan di Capitol pada 6 Januari 2021, di mana Trump dituduh menghasut para pendukungnya untuk menyerbu Capitol sebagai upaya mencegah pengesahan kemenangan Joe Biden dalam pemilu 2020.
 
Selain itu, Trump juga memerintahkan serangan udara yang menewaskan Jenderal Qasem Soleimani pada Januari 2020, yang menimbulkan ketegangan besar antara Amerika Serikat dan Iran. Langkah ini dikritik karena dianggap meningkatkan risiko konflik di Timur Tengah tanpa konsultasi dengan Kongres.
 
Trump juga menerima kritik atas kebijakan imigrasinya, seperti pelarangan perjalanan bagi warga dari beberapa negara mayoritas Muslim dan penahanan anak-anak imigran di pusat penahanan yang terpisah dari orang tua mereka.
 
Kebijakannya terkait pembangunan tembok perbatasan dengan Meksiko juga menjadi sorotan, terutama karena pendanaan yang dialokasikan sebagian besar berasal dari anggaran militer tanpa persetujuan penuh dari Kongres.
 
Trump sering berkonflik dengan media, menyebut mereka sebagai "musuh rakyat." Ia kerap menggunakan media sosial untuk menyampaikan kritik terhadap lawan politik, jurnalis, dan bahkan anggota Partai Republik yang tidak mendukungnya.
 
Akun Twitter-nya ditangguhkan pada awal 2021 setelah kerusuhan di Capitol karena dianggap menyebarkan informasi yang dapat memicu kekerasan.
 
Trump juga menghadapi berbagai tuntutan hukum, termasuk tuduhan penipuan terkait nilai properti yang berlebihan untuk mendapatkan keuntungan finansial dan pinjaman.
 
Pada tahun 2024, ia dinyatakan bersalah atas penipuan terkait properti komersial oleh pengadilan New York. Tuduhan lainnya melibatkan pelanggaran terhadap Undang-Undang Pengungsi dan kasus pelecehan seksual, yang sebagian besar belum mencapai putusan akhir.
 
Kontroversi tersebut telah membuatnya menjadi sosok yang sangat polarizing di Amerika Serikat, dengan sebagian masyarakat mengaguminya sebagai tokoh yang melawan "kekuasaan elit," sementara yang lain menganggapnya sebagai ancaman terhadap nilai-nilai demokrasi.
 
Baca Juga:
Memimpin Suara Elektoral, Trump Dipastikan Akan Jadi Presiden AS
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan