"Jika perang terjadi, maka akan ada kemusnahan yang tidak pernah dilihat sebelumnya," ujar Trump dalam wawancara bersama kantor berita NBC News, Jumat 21 Juni 2019.
"Tapi saya tidak mau melakukan hal tersebut," sambungnya.
Dalam wawancara bersama Chuck Todd dari NBC, Trump mengatakan dirinya terbuka untuk berdialog dengan Iran. Namun, ia juga menegaskan tidak akan membiarkan Iran mengembangkan senjata nuklir.
Ia menyarankan agar Iran mau berdiskusi tanpa bernegosiasi mengenai program nuklir. Menurutnya, Jika Iran tidak menerima kondisi seperti itu, maka perekonomian Teheran akan tetap hancur lebur "untuk waktu lama."
Trump juga membicarakan mengenai pembatalan serangan balasan yang tadinya akan dilancarkan terhadap tiga situs di wilayah Iran. Serangan balasan itu merupakan respons Trump atas penembakan sebuah pesawat tanpa awak atau drone AS oleh Iran beberapa hari lalu.
Pembatalan serangan balasan diperintahkan Trump 10 menit menjelang eksekusi. Saat ditanya apakah pesawat jet tempur udara AS sudah ada di udara pada Kamis malam, Trump menjawab: "Belum, tapi bisa langsung diterbangkan sesegera mungkin."
"Hingga fase akhir, saya tidak memberikan perintah (untuk melancarkan serangan)," ungkap Trump.
Sebelumnya, Trump menuliskan di Twitter bahwa militer AS sudah "siap" untuk menyerang beberapa target di Iran. Namun Trump mengaku membatalkannya usai mendapat laporan adanya potensi korban jiwa sebanyak 150.
Baca: Hindari Korban Jiwa, Trump Batal Serang Balik Iran
Teheran mengatakan drone AS memasuki wilayah udara Iran pada Kamis 20 Juni pagi waktu setempat. Namun AS berkukuh drone miliknya itu ditembak jatuh Iran di wilayah internasional.
Ketegangan antar kedua negara meningkat sejak AS menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 tahun lalu dan menjatuhkan sejumlah sanksi ekonomi. Ketegangan memburuk usai AS menyalahkan Iran atas serangan terhadap dua kapal tanker di Teluk Oman belum lama ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News