Menurut laporan media BNO, Freddy Superlano diracun saat sedang makan di sebuah restoran di Cucuta, kota yang dekat dengan perbatasan Venezuela. Sementara asisten Superlano, Carlos Salinas, dilaporkan meninggal dunia dalam insiden keracunan yang sama.
Popular Will, partai Superlano yang dipimpin tokoh oposisi Juan Guaido, mengonfirmasi adanya kasus keracunan. Superlano dan Salinas diyakini telah terkena zat bernama hyoscine atau scopolamine.
"Kami masih menunggu investigasi dari otoritas Kolombia," ucap pernyataan resmi partai Popular Will. Superlano juga merupakan salah satu anggota Majelis Nasional Venezuela, sebuah institusi yang dipimpin Guaido.
Marco Rubio, seorang senator Amerika Serikat dari Partai Republik, mengonfirmasi adanya kasus keracunan terhadap pejabat oposisi Venezuela.
"Situasi serius terjadi di Kolombia saat ini. @freddysuperlano, seorang anggota Majelis Nasional Venezuela, diracun seseorang saat sedang sarapan di Kolombia dan saat ini masih dirawat dalam Kondisi serius. Sementara asistennya, Carlos Salinas, telah meninggal akibat keracunan," tulis Rubio di Twitter, seperti dilansir dari laman Express, Minggu 24 Februari 2019.
Dugaan serangan racun ini terjadi beberapa jam usai Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengusir sejumlah staf diplomatik di Kedutaan Besar Kolombia di Caracas.
Sementara itu, bentrokan dikabarkan terjadi di sejumlah titik perbatasan Venezuela. Bentrokan terjadi antar relawan Guaido dengan petugas keamanan.
Para relawan bertekad menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Venezuela, namun Maduro menyiagakan militer untuk mencegahnya. Maduro menilai bantuan kemanusiaan hanya akal-akalan AS untuk menginvasi Venezuela.
Guaido mengklaim bantuan kemanusiaan akhirnya berhasil disalurkan ke Venezuela via perbatasan Brasil. Menurutnya, saat ini ada sekitar 300 ribu warga Venezuela yang sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Bantuan kemanusiaan menjadi isu utama perseteruan antara Guaido dengan Maduro. Guaido, yang telah mendeklarasikan diri sebagai presiden interim, dijadwalkan bertemu Wakil Presiden AS Mike Pence di Kolombia pada Senin 25 Februari.
Baca: Bentrokan Meletus di Perbatasan Venezuela, Dua Orang Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News