Donald Trump di acara pelantikannya yang kedua. (AFP/CHIP SOMODEVILLA)
Donald Trump di acara pelantikannya yang kedua. (AFP/CHIP SOMODEVILLA)

6 Perintah Trump yang Hebohkan AS di Hari Pertama: "Jenis Kelamin Hanya Ada Dua"

Riza Aslam Khaeron • 21 Januari 2025 12:38
Jakarta: Pada 20 Januari 2025, hari pertama kembali ke Gedung Putih, Presiden Donald Trump mengejutkan Amerika Serikat dengan serangkaian perintah eksekutif yang langsung membatalkan banyak kebijakan era Joe Biden.
 
Kebijakan ini mencakup berbagai aspek seperti imigrasi, perubahan iklim, dan keadilan sosial, mencerminkan visi Trump untuk memprioritaskan kepentingan nasional Amerika. Berikut adalah langkah-langkah utama yang diambil Trump.
 

Keluar dari WHO dan Paris Agreement

Trump secara resmi menarik AS dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengulangi langkah serupa yang pernah diambilnya selama masa jabatan pertama.
 
Dalam pidatonya, Trump menyebut WHO sebagai organisasi yang "gagal total" dalam menangani pandemi COVID-19 dan terlalu bergantung pada pengaruh Tiongkok.

Selain itu, ia juga menarik AS dari Paris Agreement, menyatakan bahwa perjanjian ini hanya membebani ekonomi Amerika tanpa memberikan keuntungan nyata.
 

Ampuni 1.500 Terdakwa Serangan Capitol

Sebagai salah satu langkah paling kontroversial, Trump mengampuni hampir 1.500 orang terdakwa yang terlibat dalam serangan terhadap Gedung Capitol pada 6 Januari 2021.
 
Pengampunan ini, yang termasuk tokoh dari kelompok ekstremis Proud Boys dan Oath Keepers, memicu kecaman dari berbagai kalangan yang menyebutnya sebagai ancaman terhadap supremasi hukum.
 

Kebijakan Imigrasi yang Ketat

Trump menandatangani perintah yang membatalkan kebijakan Biden terkait deportasi. Ia kembali menerapkan prioritas deportasi untuk semua imigran ilegal, bukan hanya mereka yang melakukan kejahatan serius.
 
Selain itu, ia mengumumkan pengiriman pasukan ke perbatasan AS-Meksiko dan membatalkan program CBP One, aplikasi perbatasan yang mempermudah masuknya migran secara legal.
 

Kebijakan Ekonomi: Tariff dan Energi

Dalam langkah yang bertujuan untuk meningkatkan produksi energi domestik, Trump mencabut mandat kendaraan listrik era Biden dan mendeklarasikan "darurat energi" untuk mempercepat eksplorasi minyak dan gas di Alaska.
 
Selain itu, ia mengumumkan tarif 25% untuk impor dari Kanada dan Meksiko, dengan rencana serupa untuk Tiongkok dalam waktu dekat.
 

Pembatalan Program Keberagaman dan Perlindungan Transgender

Trump membatalkan program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) yang diperkenalkan oleh Biden.
 
Ia juga mengeluarkan perintah yang mendefinisikan jenis kelamin hanya sebagai laki-laki dan perempuan, berdasarkan kapasitas biologis untuk menghasilkan sperma atau sel telur. Langkah ini mendapat kritik tajam dari organisasi hak transgender.
 

Simbolisme dan Kebijakan Lokal

Beberapa kebijakan Trump lebih bersifat simbolis. Ia menginstruksikan perubahan nama Gulf of Mexico menjadi Gulf of America dan mengembalikan nama Denali di Alaska menjadi Mount McKinley.
 
Selain itu, Trump juga mengeluarkan perintah agar bendera nasional tetap berkibar penuh pada Hari Pelantikan, terlepas dari adanya kematian tokoh nasional.
 
 Media AS menyoroti bahwa perintah ini mencerminkan visi Trump untuk memprioritaskan prinsip "America First" tanpa banyak kompromi dengan norma internasional atau isu keadilan sosial.
 
Dengan langkah ini, Trump kembali mempertegas pendekatannya yang kontroversial dan memecah opini, memastikan hari pertamanya kembali ke Gedung Putih menjadi salah satu yang paling bersejarah dalam politik Amerika.
 
Baca Juga:
Trump Cabut Sanksi untuk Pemukim Israel di Palestina
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan