"Satu generasi lalu, kita adalah musuh, dan sekarang kita adalah teman," tutur Obama dalam konferensi pers bersama Presiden Vietnam Tran Dai Quang di Hanoi, seperti dikutip AFP, Senin (23/5/2016).
Tanda lain dari membaiknya hubungan kedua negara adalah kerja sama dalam Trans-Pacific Partnership (TPP); kerja sama perdagangan; penjualan model bisnis baru; kerja sama militer; dan serangkaian pertukaran budaya.
Obama mengatakan embargo senjata sudah tidak lagi dibutuhkan karena AS dan Vietnam sepakat meneruskan proses normalisasi hubungan yang dimulai sejak 1995. Ia juga mengatakan bahwa keputusan mencabut embargo, yang sudah separuhnya diberlakukan pada 2014, tidak ada hubungannya dengan aktivitas Tiongkok yang kian agresif di Laut china Selatan.
Sang Presiden menegaskan penjualan tiap-tiap senjata dari AS ke Vietnam akan dievaluasi secara seksama.
"Kami akan memeriksa (penjualan) apa yang bisa dilakukan dan yang tidak," kata Obama.

Presiden Barack Obama dan Presiden Tran Dai Quang di Hanoi. Foto: AFP
Sementara itu terkait perang antara AS dan Vietnam yang berakhir pada 1975, Obama mengucapkan terima kasih karena Hanoi membantu Negeri Paman Sam dalam menemukan sisa jenazah prajurit. Obama berjanji akan membantu Vietnam dalam upaya menyingkirkan ranjau darat dan bahan peledak lainnya yang masih menjadi momok menakutkan hingga saat ini.
Sebelum konferensi pers di Hanoi, Obama mengonfirmasi kematian pemimpin grup militan Taliban Akhtar Mohammad Mansur. Orang nomor satu di Taliban itu tewas dalam sebuah serangan udara di Pakistan beberapa hari lalu.
"Kami telah menyingkirkan pemimpin dari sebuah organisasi yang terus membuat plot dan melancarkan serangan terhadap Amerika dan pasukan koalisi, yang terus menyerang warga Afghanistan, dan bergerak bersama grup ekstremis seperti al-Qaeda," ujar Obama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id