Direktur Pemberitaan Medcom.id Abdul Kohar mengatakan demikian meski Trump sudah telak dinyatakan bersalah karena penyalahgunakan wewenang demi kepentingan politik pribadi dan menghalang-halangi penyelidikan kongres terhadap tindakannya.
Komposisi dalam DPR AS sangat menentukan. Saat ini Partai Republik mendominasi kursi DPR dengan jumlah kursi sebanyak 53 dari 100 kursi di Senat. Sementara Partai Demokrat hanya memiliki 45 kursi.
Abdul Kohar juga menyebut, Partai Demokrat mengandalkan dua suara independen, yaitu Angus King dari Maine dan Bernie Sanders dari Vermont.
"Jadi problemnya bukan persoalan benar atau salah, tetapi pertarungan kekuatan di senat nanti seperti apa," kata Kohar dalam bincang dengan CNN Indonesia, Jumat, 20 Desember 2019.
Oleh karena itu, Partai Demokrat menginginkan terjadi persidangan yang 'fair'. Abdul Kohar menjelaskan, jika hal tersebut terlewatkan, maka DPR sudah dipastikan tidak melanjutkan pemakzulan Trump.
"Trump akan selamat, sama sepert Bill Clinton. Bill Clinton juga dinyatakan salah oleh US House. Tapi karena senat dikuasai oleh Republik dan ternyata tidak bisa berlanjut, ya akhirnya selamat," ucap dia.
Di sisi lain, Kohar melihat upaya pemakzulan ini justru menaikan elektabilitas Trump untuk maju kembali di Pilpres AS. "Survei terbaru tingkat dukungan terhadap Trump naik menjadi 43 persen. Ini menunjukan tingkat dukungan yang sangat tinggi," imbuh dia.
Trump kembali menggunakan instrumen yang membuat seakan-akan dia tak bersalah. Dia pun melakukan sejumlah pendekatan populis untuk menarik hati rakyat AS.
"Sebetulnya ini selaras dengan kampanye Trump waktu itu yang kemudian membangkitkan sentimen bahwa kami orang AS," tukas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id